Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Kompas.com - 27/09/2023, 19:40 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menerapkan sistem online (daring) untuk tiket masuk pendakian di seluruh gunung di Indonesia.

Penerapan tiket daring saat ini telah berlaku pada beberapa pendakian, antara lain pendakian di Gunung Rinjani, Gunung Merbabu, dan Gunung Gede Pangrango.

Baca juga:

Ke depannya, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nandang Prihadi menyampaikan, sistem ini akan berlaku di seluruh gunung tampa terkecuali.

“Sekarang sudah tiga kawasan gunung yang menerapkan, yaitu Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman Nasional Gunung Merbabu, dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,” kata Nandang saat ditemui di sela Indonesia Mountain Tourism Conference (IMTC) 2023 di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Ia menyampaikan, dalam model tiket masuk secara daring, nantinya akan tersedia fitur pembayaran, kuota pendaki, hari pendakian, pintu pendakian, dan kesehatan calon pendaki.

“Iya semua gunung harus (tiket online). Kami akan menuju ke sana (penerapan tiket online), untuk membatasi dan memastikan jumlah pengunjung, pendaki yang masuk sesuai kuota yang ditetapkan,” tuturnya.

Baca juga: Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu

Pengecekan pendaki akan lebih ketat

Ilustrasi Pendaki Gunung.Shutterstock Ilustrasi Pendaki Gunung.

Terkait pemeriksaan sebelum mendaki, Nandang mengatakan bahwa pengecekan akan dilakukan lebih ketat.

Terdapat kemungkinan bagi pengelola pendakian gunung setempat untuk mewajibkan penggunaan pemandu ke depannya.

“Ada itu (pengecekan) kesehatan dan mereka harus ada pemandu,” tutur Nandang.

Adapun Ketua Umum Asosiasi Pemandu Wisata Gunung Indonesia (APGI) Rahman Muklis mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ribuan pemandu gunung bersertifikasi.

“Sangat disarankan wisatawan menggunakan pemandu gunung yang bersertifikat. Di kami sudah ada 2.000 pemandu gunung yang bersertifikasi secara nasional tersebar di 21 provinsi,” ujar Rahman.

Pemandu gunung ini, ia katakan, hadir juga dalam rangka edukasi memberikan layanan prima bagi wisatawan dan kelestarian alam.

Baca juga: 5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com