Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

66 Persen Wisatawan Indonesia Utamakan Pengalaman Unik Saat Berlibur

Kompas.com - 06/10/2023, 15:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pascapandemi Covid-19, suatu riset menunjukkan bahwa wisatawan Indonesia makin tertarik mencari pengalaman unik atau sensasional saat melakukan perjalanan wisata. 

Hasil tersebut dituangkan dalam survei bertajuk "SiteMinder's Changing Traveller Report 2023" yang dikuti 10.000 wisatawan dari 12 negara, termasuk 840 orang berasal dari Indonesia.

Riset yang berlangsung pada Juli 2023 ini menyoroti beberapa perubahan perilaku wisatawan pascapandemi Covid-19.

Baca juga: Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

"Ini menunjukkan apa yang dicari oleh masyarakat Indonesia, menunjukkan kalau mereka ingin mencari pengalaman menarik atau sensasional," ujar Regional Vice President SiteMinder untuk Asia Pasifik Bradley Haines, di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Tidak hanya berlaku pada penginapan, wisatawan Indonesia juga mencari pengalaman unik dari spot wisata. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Didorong oleh makin tingginya minat mencari momen unik dan berkesan, 2 dari 3 wisatawan Indonesia mengatakan bahwa 'pengalaman terbaik' kini menjadi lebih penting dibanding tahun lalu, atau sebesar 66 persen," tambah Country Manager SiteMinder Indonesia, Rio Ricaro.

Angka 66 persen tersebut, kata dia, paling tinggi dibandingkan beberapa negara lainnya. Seperti India 66 persen, China 65 persen, Australia 35 persen, dan global 43 persen. 

Baca juga: Kemenparekraf Diimbau Lebih Kembangkan Destinasi Baru di Indonesia

"Misalnya orang ada yang suka traveling ke antah berantah, belum booming atau mainstream. Karena yang dicari adalah original experience di tempat itu," tutur Rio.

Ia menjelaskan, untuk wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, juga banyak yang bersedia membayar mahal-mahal tiket pesawat dan penginapan ke daerah pelosok, untuk merasakan kehidupan asli orang lokal di suatu tempat. 

Cari pengalaman unik dari hotel

Lebih lanjut, kata Rio, wisatawan di dunia khususnya dari Indonesia juga mayoritas memesan hotel tertentu untuk mengejar pengalaman. 

"Kami meyakini sebenarnya mereka memesan spesifik hotel bukan dari fasilitasnya, tapi apa yang bisa mereka dapatkan, bisa mereka rasakan, experience yang mereka dapatkan dari hotel tersebut," ujar Rio. 

Misalnya, memesan hotel hingga puluhan juta, untuk mendapatkan pengalaman tur gajah di hutan, yang ditawarkan pihak hotel. Atau pengalaman menunggang dan mandi bersama kuda, seperti ditawarkan salah satu hotel di Nihi, Sumba. 

Penginapan di Bukit Scooter Dieng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Penginapan di Bukit Scooter Dieng.

Survei menunjukkan bahwa 66 persen wisatawan Indonesia menyetujui bahwa "Pengalaman terbaik (misalnya, makanan, musik, atau pengalaman interaktif) lebih penting bagi saya saat ini dibandingkan tahun lalu". 

Banyak dari wisatawan, terang Rio, yang sudah tidak lagi terlalu mementingkan fasilitas kamar. Misalnya memiliki smart feature di kamar, melainkan melihat pengalaman yang ditawarkan. 

"Sejalan dengan hasil riset, kami menemukan bahwa orang Indonesia bersedia mengeluarkan biaya tambahan selain untuk biaya sewa kamar," ungkap Brad. 

Baca juga: Indonesia Akan Bentuk Dana Pariwisata, Ini Tujuannya

Artinya, wisatawan Indonesia cenderung mencari kegiatan lain yang ditawarkan hotel. Mereka bersedia membayar misalnya untuk sewa sepeda, tur jip, atau tur gajah. 

"Orang Indonesia cenderung suka yang kaya gini, karena mereka ingin mengalami experience unik atau baru, karena itu sesuatu yang tidak ditawarkan di tempat original atau asal mereka," pungkas Rio. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com