Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary Seharian di Danau Maninjau, Bisa ke Mana Saja?

Kompas.com - 14/04/2024, 21:01 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Libur Lebaran menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh wisatawan untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata, tidak terkecuali ke kawasan wisata Danau Maninjau.

Danau yang berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupatem Agam, Sumatera Barat ini punya daya tarik tersendiri.

Selain pemandangan yang indah, alamnya juga asri, punya banyak tempat wisata, serta terdapat beragam kuliner lokal.

Baca juga: Wisata ke Museum Kelahiran Buya Hamka, Beli 5 Oleh-oleh Khas Maninjau

Jika berkesempatan mampir ke Kabupaten Agam, setidaknya cobalah sehari semalam berwisata di sekitar kawasan Danau Maninjau.

Itinerary seharian di Danau Maninjau

Wisatawan pemula yang bingung hendak ke mana, rekomendasi itinerary seharian di Danau Maninjau ini mungkin bisa jadi referensi.

Lihat matahari terbit

Momen penting yang tidak boleh dilewatkan jika berada di sekitar Danau Maninjau yaitu menyaksikan pemandangan matahari terbit langsung di tepian danau.

Pemandangan Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dari ketinggian, Sabtu (13/4/2024). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Pemandangan Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dari ketinggian, Sabtu (13/4/2024).

Wisatawan bisa melihat pemandangan ini dari berbagai spot, di antaranya bisa dari kawasan Taman Muko-Muko, atau dekat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Danau Maninjau.

Sekitar pukul 05.30 WIB, keluarlah dari tempat menginap dan hiruplah udara segar di tepian danau.

Baca juga: Desa Wisata Sungai Batang Sumatera Barat, Tempat Kelahiran Buya Hamka

Sembari menunggu matahari terbit, wisatawan akan mendengar riuh suara siamang (binatang sejenis monyet) yang sahut menyahut dari hutan.

Sarapan di tepi danau

Usai melihat pemandangan, jangan buru-buru kembali ke penginapan, mampirlah ke warung warga setempat untuk menyantap seporsi lontong gulai nangka ataupun gulai paku.

Tidak sulit mencari tempat sarapan dekat Danau Maninjau, wisatawan akan menemukannya di sepanjang jalan raya Maninjau.

Baca juga: Menelusuri Jejak Sejarah di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Harga seporsi lontong yang ditawarkan di sini pun relatif terjangkau, yakni mulai dari Rp 8.000 per porsi.

Sebagai informasi, pedagang setempat umumnya masih melayani transaksi tunai, maka dari itu siapkan uang tunai sebelum berangkat.

Mampir ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Sekitar pukul 09.00 WIB kembalilah ke tempat menginap dan bersiap-siap menuju ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sungai Barang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/4/2024) Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sungai Barang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/4/2024)

Lokasi Museum Kelahiran Buya Hamka masih berada di tepian Danau Maninjau. Waktu tempuhnya sekitar satu jam naik kendaraan pribadi dari kawasan Muko-Muko.

Baca juga: Panduan Lengkap ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Sepanjang perjalanan, wisatawan nantinya akan melihat indahnya pemandangan Danau Maninjau dari ketinggian, apalagi jika sudah memasuki kawasan Desa Wisata Sungai Batang.

Museum Buya Hamka berada di sebelah kiri dari arah kedatangan. Sekitar satu kilometer sebelum sampai di lokasi, wisatawan dapat menemukan penunjuk arah menuju lokasi supaya tidak bingung.

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sungai Barang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/4/2024) Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sungai Barang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/4/2024)

Museum ini buka setiap hari mulai pagi hingga petang sekitar pukul 18.00 WIB. Di sini wisatawan bisa mengetahui kilas balik kehidupan Buya Hamka, hingga benda-benda asli peninggalan Buya Hamka seperti jubah, tongkat, dan kitab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com