Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosan Menunggu di Stasiun Gubeng? Coba Tiga Cara Ini...

Kompas.com - 10/09/2015, 11:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kereta api adalah salah satu moda transportasi yang kerap digunakan oleh wisatawan untuk berpelesir. Setelah berpelesir ke Surabaya dan ingin pulang ke kota asal, Anda dapat menggunakan kereta api melalui salah satu stasiun yaitu Stasiun Gubeng.

Namun terkadang jadwal keberangkatan kereta api kadang terlambat dan Anda datang terlalu pagi. Jika Anda sedang berada di Stasiun Gubeng, berikut tiga cara yang dapat dilakukan untuk menunggu keberangkatan kereta api.

1. Pijat di Kursi Sehat

Setelah berpelesir ke obyek wisata di Surabaya, badan Anda akan terasa lelah. Jika berada di Stasiun Gubeng, Anda dapat mencoba pijat di kursi sehat yang terdapat di dua tempat yaitu di ruang tunggu Zona 3 dan loket tiket. Terdapat pilihan waktu yang dapat dicoba mulai dari kelipatan 10 menit dan dipatok harga Rp 10.000 per 10 menit.

2. Menikmati pertunjukan musik

Di Stasiun Gubeng terdapat pertunjukkan musik yang dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Kelompok-kelompok musik membawakan lagu-lagu klasik dan pop. Anda dapat duduk di ruang tunggu sambil menikmati lantunan lagu dari kelompok-kelompok musik yang ada di Stasiun Gubeng.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Para penumpang kereta api sedang menunggu keberangkatan di Ruang Tunggu Zona 3 Stasiun Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/9/9/2015).
3. Menyantap kuliner

Sambil menunggu kereta api datang, Anda dapat mencoba pilihan kuliner yang ada di Stasiun Gubeng. Di dalam stasiun, terdapat tempat makan dan minum yang dapat dicoba. Anda dapat menyantap aneka rasa donat, kopi, dan teh.

Jika Anda lapar, terdapat pula resto yang menyediakan makanan seperti nasi goreng, nasi rawon, spagetti, dan krim sup. Selain itu, Anda juga dapat menikmmati pilihan kue seperti waffle, pancake, dan minuman ringan seperti yoghurt, minuman cokelat, dan juga es krim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com