Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halal dan Lezat dari Tokyo

Kompas.com - 12/02/2016, 15:38 WIB
DI ”Negeri Sakura” kian mudah menemukan restoran penyedia makanan halal. Salah satunya restoran Sumiyakiya Nishiazabu yang menyajikan ayam panggang lezat dengan kuah sup gurih. Obat rindu dan lapar yang sungguh sedap disantap kala udara dingin menyengat.

Sumiyakiya Nishiazabu terletak di kawasan Roppongi, Tokyo. Posisinya di pinggir jalan dan mudah dijangkau dengan berbagai transportasi, baik bus tur, taksi, maupun kereta.

Dari Stasiun Roppongi, misalnya, Sumiyakiya hanya berjarak 5 menit-8 menit dengan berjalan kaki. Sementara dari Stasiun Nogizaka, Sumiyakiya berjarak lebih kurang 10 menit. Selain memampang nama restoran, di bagian muka juga dilengkapi dengan tanda halal dan papan nama berisi beberapa pilihan menu yang disajikan di restoran itu lengkap dengan harganya.

Bagi wisatawan yang Muslim, Sumiyakiya rupanya cukup populer, termasuk wisatawan dari Indonesia. Demikian pula di kalangan warga Jepang yang berdomisili di Tokyo. Sumiyakiya sudah jauh lebih dikenal ketimbang sekitar lima tahun lalu saat baru dibuka.

Tidak mengherankan jika pada jam-jam makan, yaitu makan siang dan makan malam, pengunjung mengantre di depan restoran.

Termasuk ketika rombongan kami yang terdiri atas para kepala sekolah dan perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tengah berkunjung ke Tokyo atas undangan Japan Foundation, makan siang di sana beberapa waktu lalu.

Belum lagi kami selesai makan, antrean sudah mengular. Maklum saja, restoran yang dikelola Roger Bernard Diaz (47) asal Sri Lanka itu berukuran mungil. Di dalam restoran hanya tersedia tempat duduk untuk 25 orang. Ruangan yang tersisa di bagian belakang restoran digunakan untuk dapur.

Meski tidak seberapa luas, interior restoran yang merupakan perpaduan antara gaya Jepang dan gaya industrial membuat suasana di dalam restoran nyaman. Sembari menanti pesanan makanan datang, kami bisa mengobrol dengan santai.

Siang itu, kami menikmati menu chicken herb. Menu ini terdiri dari beberapa item seperti ayam panggang yang disajikan dengan kuah kaldu ayam yang bercita rasa gurih segar, taoge rebus yang sedikit dibumbui, serta nasi putih pulen lembut khas Jepang.

Bintang dari sajian ini ialah ayam yang dipanggang di atas panggangan menggunakan arang. Bumbu yang digunakan untuk melumuri daging ayam terasa pas untuk lidah orang Asia. Alhasil, daging ayam yang disajikan di atas piring putih bertuliskan halal itu terasa tak asing di lidah kami.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Pengunjung asal Indonesia menikmati menu chicken herb di restoran halal Sumiyakiya di Jepang.
Kulit dan daging di bagian luarnya terasa kering dan gurih, hampir terasa seperti digoreng. Sementara daging bagian dalamnya terasa kenyal dan kaya cita rasa. Aroma asap dari proses pemanggangan yang terasa lamat-lamat membuat setiap irisan dagingnya makin menggugah selera.

Disantap bersama nasi pulen yang masih mengepul, kuah kaldu nan gurih dengan taoge rebus, sungguh menghadirkan kenikmatan. Sajian itu mengingatkan pada cita rasa ayam panggang yang biasa disantap di Tanah Air.

Terlebih lagi dengan paduan kimchi khas Korea, yang asam-segar-sedikit pedas, makin lengkaplah sajian chicken herb membetot lidah dan perut. Seluruh sajian tandas dalam waktu singkat, dengan tingkat kenikmatan maksimal.

Segelas teh hijau Jepang panas pada akhir sajian menghalau udara di luar yang dingin, berangin, membuat bulu kuduk meremang. Sungguh pengalaman rasa yang tidak terlupakan. Rasa rindu akan masakan Tanah Air sekaligus rasa lapar di udara dingin Tokyo pun tuntas sudah.

Pilihan menu

Menurut Roger, restoran yang dia kelola tersebut sesungguhnya sudah berusia 14 tahun. Namun, baru lima tahun belakangan ini, restorannya berubah menjadi restoran halal. Sumiyakiya artinya dipanggang di atas api menggunakan arang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com