Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Pria Ini Bertualang di China dengan Kursi Roda Selama 2 Tahun

Kompas.com - 20/09/2016, 19:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Kursi roda milik Quan Peng tak memiliki rem atau mesin penggerak. Untuk mendorong dan menahan kursi rodanya, ia hanya menggunakan tangannya.

Dalam dua tahun terakhir, Quan telah menghabiskan lebih dari 60 pasang sarung tangan berbahan kanvas setelah bertualang melewati 3.000 mil atau sekitar 5.000 kilometer perjalanan di seluruh wilayah China dengan menggunakan kursi roda.

"Saya ingin mengatakan kepada dunia bahwa orang cacat bisa bertahan hidup mandiri," kata Quan.

Tujuan perjalanan Quan adalah Sanya yang terletak di Provinsi Hainan, sebelah selatan China. Orang-orang China sering menyebut Sanya sebagai ujung China.

"Saya pernah mengatakan kepada seorang gadis yang ingin aku ajak untuk melihat ujung dunia, tapi dia tak percaya bahwa orang seperti saya mampu melakukan hal itu," kata Quan saat CNN temui di Hongkong.

"Sekarang, saya hampir sampai... saya sendiri, sendiri," ujarnya.

Quan menceritakan kepada CNN bahwa perjalanannya dilakukannya sendiri. Ia menyebut orang-orang sering menatapnya layaknya mereka tengah menonton kera.

"Beberapa bahkan akan tertawa ke wajah saya, ketika saya memberitahu mereka bahwa saya telah berkeliling China. Mereka pikir aku hanya seorang pengemis. Dan itulah persepsi umum orang-orang cacat di China," katanya.

Quan ingin menggunakan perjalanannya untuk membantu mengubah persepsi itu. Ia percaya bahwa semakin banyak orang mengenal orang cacat, semakin mereka akan menghormati penduduk yang kurang beruntung ini.

Kegagalan operasi

Kejadian itu berawal dari 14 tahun yang lalu ketika sebuah operasi untuk mengatasi kelumpuhan Quan dari dada ke bagian tubuh bawah gagal.

"Untuk waktu yang sangat lama setelah operasi, semua yang saya pikirkan setiap hari adalah bagaimana saya bisa bunuh diri," kata laki-laki yang berusia 29 tahun itu.

Bahkan hal-hal sederhana seperti menutup jendela untuk mencegah air hujan masuk ke kamarnya tampak mustahil.

Dok. Quan Peng Tempat tidur Quan berupa tenda setelah ia ditolak pihak hotel sebagai tamu atau tak memiliki akses kursi roda.
Quan lahir dan dibesarkan di sebuah kabupaten di Provinsi Gansu yang merupakan daerah kering dan berdebu di sisi utara China. Quan memulai pengembaraannya dari Beijing pada bulan Agustus tahun 2014.

Selain mengambil transportasi umum di kota-kota, Quan mendorong dirinya sepanjang sisa jalan sebagai bukti otot bisepnya mengembang karena mendorong kursi roda.

Ia sedikit terkejut saat belum menemukan satu kota di China daratan yang sepenuhnya dapat diakses bagi wisatawan kursi roda. Itu adalah salah satu dari 50 kota daratan dia pelajari sejauh ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com