Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Oecusse, Tempat Mendarat Bangsa Portugis di Pulau Timor

Letak Oecusse cukup unik karena wilayahnya merupakan sebuah enclave yang terpisah dari bagian Timor Leste lainnya, sehingga jika kita berada di Dili, ibu kota Timor Leste, untuk mencapai Oecusse dengan jalur darat, harus melalui wilayah Indonesia.

Sebenarnya kita juga dapat menuju Oecusse dengan kapal feri dari Dili tanpa harus melalui wilayah daratan Indonesia.

Saya ingin sedikit berbagi mengenai perjalanan saya dari Dili menuju Oecusse menggunakan jalur darat. Jarak Dili sampai Oecusse adalah sekitar 210 kilometer yang perjalanannya memakan waktu 5-6 jam, tergantung kecepatan dan kondisi cuaca.

Dari Mota’ain terdapat 2 opsi, apakah langsung menuju PLBN Wini melalui Atapupu atau singgah di Atambua. Saya lebih memilih untuk istirahat sejenak di Atambua karena banyak pilihan tempat makan dan tempat untuk membeli bekal untuk perjalanan lebih lanjut.

Dari Atambua kita dapat langsung menuju PLBN Wini. Setelah melalui PLBN Wini, kita masuk kembali ke wilayah Timor Leste melalui Sakato, dan setengah jam kemudian sudah tiba di Pante Macassar, ibu kota Oecusse.

Bagaimana kondisi jalannya? Dari Dili hingga Batugade, kita akan menyusuri pantai utara Pulau Timor dengan pemandangan yang indah. Tebing di sisi selatan dan laut di sisi utara.

Terdapat beberapa segmen jalan yang sangat mulus, seperti dari Liquiça menuju Maubara, selebihnya kondisi jalan kurang baik karena masih dilakukan pembangunan jalan. Jika hujan, jalanan akan sangat berlumpur dan akan menyulitkan mobil-mobil berpenggerak 2 roda.

Saya sangat sarankan untuk menggunakan mobil-mobil tinggi berpenggerak 4 roda untuk melalui rute Dili-Batugade.

Setelah masuk wilayah Indonesia, walaupun berkelok-kelok, jalanannya halus hingga mencapai Oecusse. Dari PLBN Wini hingga Pante Macassar-pun jalanannya lebar dan halus.

Apa yang bisa dilihat di Oecusse? Oecusse memiliki keindahan alam yang mengagumkan. Perbukitan di tengah dan pantai di bagian utara. Ada pula tempat wisata sejarah yaitu Monumen Lifau, monumen yang menandakan tempat kedatangan bangsa Portugis di Pulau Timor tahun 1515.

Potensi bandara ini sangat besar karena landasannya sudah mampu melayani pesawat berbadan lebar.

Bagaimana dengan akomodasi di Oecusse? Belum terdapat hotel besar di Oecusse, namun terdapat beberapa guest house dan homestay jika para pengunjung berniat untuk bermalam. Kafe dan restoran juga tersedia.

Kunjungan saya ke Oecusse terakhir bukan sekadar untuk jalan-jalan, namun untuk membantu menyukseskan penyelenggaraan kegiatan "Pesona Indonesia 2019: Pameran Dagang, Seni dan Budaya" pada tanggal 30 Maret 2019 di komplek Gereja Numbei, Oecusse.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara KBRI Dili dan Pemerintah Daerah Oecusse.

Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan citra positif Indonesia di Timor-Leste khususnya di Oecusse, serta membangun dan meningkatkan hubungan baik antar masyarakat kedua negara.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Sahat Sitorus bersama dengan Wakil Presiden Zona Ekonomi Khusus Oecusse, Arsenio Bano.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Bupati Belu, Willybrodus Lay dan perwakilan dari Kabupaten Timor Tengah Utara.

Melihat keindahan alam Oecusse dan meriahnya event yang telah diselenggarakan, menunjukkan besarnya potensi Oecusse untuk dikembangkan dan menjadi tempat alternatif pariwisata bagi warga Indonesia, utamanya yang tinggal di wilayah perbatasan Indonesia – Timor Leste. (ARYA DARU PANGAYUNAN – Sekretaris Ketiga Fungsi Politik KBRI Dili)

https://travel.kompas.com/read/2019/04/06/091500127/oecusse-tempat-mendarat-bangsa-portugis-di-pulau-timor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke