Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Berkunjung ke Nepal van Java di Dusun Butuh, Magelang

KOMPAS.com – Nepal van Java dalam beberapa waktu terakhir kian populer.

Julukan itu disematkan untuk Dusun Butuh yang berlokasi di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Julukan Nepal van Java diberikan karena tempat tersebut memiliki pemandangan berupa rumah penduduk yang seolah bertumpuk di lereng gunung, seperti Negara Nepal.

Bedanya, Dusun Butuh berada di lereng Gunung Sumbing, sementara Negara Nepal memiliki Gunung Everest.

Kini, banyak orang datang ke Dusun Butuh karena penasaran dengan nuansa Nepal van Java.

Tips berkunjung ke Nepal van Java

Jika berencana berkunjung ke Nepal van Java atau Dusun Butuh, simak dulu tips berikut ini, sepertn dirangkum Kompas.com:

Lokasi Dusun Butuh berada di ketinggian, yakni lereng Gunung Sumbing. Oleh karena itu, pengunjung akan cukup banyak bertemu tanjakan saat menuju ke sana.

Kondisi jalan seperti itu tentu saja membutuhkan kendaraan yang kuat untuk menanjak, baik mobil atau sepeda motor.

Jika kendaraan tidak kuat menanjak, kamu juga bisa menggunakan jasa ojek yang bisa mengantar pengunjung sampai Dusun Butuh.

2. Kendaraan matic, waspada rem blong

Kondisi jalan yang menanjak sudah pasti akan berubah menjadi turunan saat perjalanan pulang dari Dusun Butuh.

Selain cukup curam di beberapa titik, turunan juga cukup panjang. Ini harus diwaspadai pemilik kendaraan matic..

Terus mengerem saat melewati turunan membuat rem kendaraan rawan blong. Lebih baik berhenti sejenak setelah beberapa jauh melewati jalan menurun untuk mendinginkan rem sambil menikmati pemandangan.


3. Pakai kamera drone

Agar nuansa Nepal van Java dapat terabadikan dengan baik, maka kamera drone menjadi perangkat yang tepat.

Kamera drone dapat terbang di udara, sehingga rumah-rumah warga akan tampak seolah benar-benar bertingkat atau bertumpuk seperti di Ne

Melalui kamera drone, kombinasi pemandangan rumah penduduk dan latar belakang Gunung Sumbing bisa didapatkan. Meski begitu, memotret Dusun Butuh dari bawah juga tidak kalah keren, kok!

4. Datang saat cuaca cerah

Nuansa Nepal van Java dengan latar belakang Gunung Sumbing jelas hanya dapat dinikmati saat cuaca cerah.

Saar cerah, langit biru juga bakal makin mempercantik pemandangan. Kombinasi langit biru, hijau Gunung Sumbing, dan perumahan penduduk akan tampak begitu padu.

Cuaca cerah biasanya terjadi saat musim kemarau, antara Mei hingga September. Sebaliknya, saat musim hujan antara November hingga April, cuaca kerap mendung atau kabut tebal.

Namun, di tengah kondisi cuaca yang kerap tidak menentu, waktu musim hujan bisa saja maju atau mundur. Untuk itu, selalu pastikan kondisi cuaca terkinu sebelum berkunjung.

Pagi hari menjadi waktu yang pas untuk berkunjung ke Nepal van Java Magelang. Sebab, biasanya cuaca di sana akan cerah pada pagi hari.

Dengan demikian, pemandangan akan dapat teramati semua.

Selain itu, cahaya matahari timur juga makin menguatkan warna. Objek yang difoto pun akan tampak makin indah.


6. Ramah terhadap warga sekitar

Dusun Butuh merupakan destinasi wisata yang ada di perkampungan penduduk. Wisatawan yang datang ke sana sebenarnya juga bertamu ke wilayah orang lain.

Oleh karena itu, hendaknya tetap bersikap ramah dan sopan saat berkunjung untuk menghargai masyarakat setempat.

Saat melintas, sapalah warga yang sedang duduk atau berjalan di pinggir jalan, terutama jika kamu naik sepeda motor.

Meski begitu, sikap ramah idealnya juga selalu berusaha kita terapkan di berbagai lokasi yang kita kunjungi, ya.

Saat pandemi, kita wajib mematuhu protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak. Protokol ini juga harus diterapkan ketika mengunjungi Nepal van Java Magelang.

Tentu saja, menerapkan protokol sudah jadi kewajiban semua orang untuk mencegah agar virus Covid-19 tidak menyebar ke orang lain.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/07/081957827/7-tips-berkunjung-ke-nepal-van-java-di-dusun-butuh-magelang

Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke