KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan, mahalnya tiket penerbangan menjadi tantangan dalam mencapai target kunjungan turis asing ke Indonesia.
Namun, hal ini sekaligus berdampak pada perubahan struktur dan kualitas kunjungan turis asing tersebut yang justru membuat mereka lebih lama tinggal di Indonesia.
"Ini juga justru mengubah struktur dan kualitas dari kunjungan turis asing, lebih lama tinggal," tutur Sandiaga dalam sesi Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (26/12/2022).
Target utama pasar turis asing pariwisata Indonesia tahun 2023
Sedangkan untuk pasar utama yang diharapkan menjadi penyumbang turis asing paling besar bagi pariwisata Indonesia, ialah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris.
Pemilihan negara tersebut sebagai pasar utama, disasar karena memiliki performansi yang baik dari sisi GDP (Produk Domestik Bruto), dan berpotensi rendah mengalami resesi.
"Dalam hal ini, kebijakan Kemenparekraf kita menyasar dari sisi wisman, negara-negara yang performansi (ekonomi) nya masih bagus, cenderung mengalami GDP moderate rendah, berdasarkan data GDP IMF di Oktober 2022," ujar Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya dalam kesempatan serupa.
Nia juga menyampaikan, hingga saat ini tercatat sudah ada 123.000 pemesanan tiket pesawat turis asing ke Indonesia, untuk tahun 2023.
Dari total pemesanan itu, pasar Eropa mengisi sebesar 41,73 persen dari total pesanan ke Indonesia di tahun 2023.
Regional lain, seperti Oseania menyumbang 25,73 persen, Asia (di luar negara ASEAN) sebesar 21,7 persen dan negara ASEAN baru 2,43 persen (karena mereka cenderung memesan tiket dengan last minute booking).
https://travel.kompas.com/read/2022/12/27/112337927/tiket-pesawat-mahal-ternyata-bisa-bikin-turis-asing-tinggal-lebih-lama