Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebek-bebek Pelintas Selat Madura

Kompas.com - 03/10/2013, 12:56 WIB
NAIK daunnya wisata kuliner bebek di Bangkalan membuat Madura yang dulunya ”eksportir” bebek ke sejumlah kota di Jawa Timur kelabakan memenuhi permintaan pasokan. Kini, giliran bebek-bebek dari berbagai kota di Jawa Timur yang melintasi Selat Madura menuju Madura memanjakan para pesantap bebek.

Berkejaran dengan waktu, Jumat (23/8/2013) sore itu, Haji Said (45) dan ibunya, Hajjah Rasmani (60), bergerak cepat ”mengaduk-aduk” puluhan kandang bebek di Desa Kramat, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura. Mereka masuk ke gang-gang, ”merazia” bebek-bebek siap potong.

Kabar keberadaan bebek siap potong di desa itu didapat Haji Said dari para pedagang pasar yang menjadi ”telik sandi” bisnis bebeknya. Ia telah melakoni usaha jual-beli bebek di seluruh pelosok Madura sejak tahun 1983, dan punya banyak pintu informasi soal keberadaan bebek-bebek yang diburunya.

Namun, bukan berarti ”perburuan” menjadi mudah. Sebelumnya, Haji Said dan Hajjah Rasmani telah menyisir seluruh bebek potong dari desa lain di Palengaan dengan hasil ”tangkapan” yang tak memuaskan. Maka, ”razia bebek” pun mereka lanjutkan di Desa Kramat.

Sejak Jembatan Suramadu beroperasi pada tahun 2009, bisnis warung dan rumah makan bebek di Bangkalan diserbu para pelancong kuliner yang melulu mencari bebek madura. Warung dan rumah makan bebek terus bermunculan. Kebutuhan bebek pun melonjak. Para pengepul seperti Haji Said saling berlomba ”merazia” bebek siap potong, ”barang panas” yang kian jarang mampir ke pasar. Tak jarang, Haji Said dan Hajjah Rasmani yang orang Tanahmerah, Bangkalan, berburu bebek hingga ke Kalianget, Sumenep.

Sore itu, mobil pikap tua Haji Said baru terisi sekitar 400 ekor bebek. Hajjah Rasmani tersenyum ketika seorang warga Desa Kramat muncul dari salah satu gang membawa ”seikat” bebek. Enam ekor bebek itu segera menjejali ratusan kawanannya di bak belakang mobil. Perburuan bebek siap potong di Desa Kramat harus usai karena hari kian sore. ”Padahal, kemarin kami bisa mengumpulkan 800 bebek siap potong,” kata Haji Said tertawa.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Jembatan Suramadu di malam hari.
Sebelum ada Jembatan Suramadu, Haji Said mengumpulkan bebek untuk dijual ke Surabaya. Namanya konon sudah dikenal di pasar-pasar Surabaya. Tetapi, sejak dua tahun terakhir, dia tak bisa memasok bebek ke Surabaya. Sekarang, ia malah harus mendatangkan bebek dari Mojosari di Mojokerto, Nganjuk, Probolinggo, juga Jember. Jumlahnya tak kurang dari dua pikap per hari, berkisar 1.600-2.000 ekor bebek. ”Bebeknya juga lewat Jembatan Suramadu,” Said terkekeh.

Jemput bola

Makin banyaknya para pemasok bebek keluar kampung di pelosok-pelosok Madura juga membuat permintaan bebek anakan melonjak. Mojosari, salah satu sentra peternakan bebek terbesar di Mojokerto, Jawa Timur, menjadi salah satu sumber bebek anakan atau day old duck (DOD) yang diburu peternak bebek di Madura.

Nasib Budiono (42), salah satu penetas DOD terbesar di Dusun Gedang, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, menuturkan, pertumbuhan permintaan bebek di Madura terus tinggi. ”Kalau dari sisi jumlah, permintaan bebek di Surabaya masih jauh lebih besar daripada permintaan bebek di Bangkalan. Namun, pasar di Bangkalan terus berkembang dengan pesat,” kata Nasib.

Sebelum adanya Jembatan Suramadu, Nasib kerap mengirim DOD ke sejumlah peternak langganannya ke Madura. ”Sekarang, saya tak sempat lagi mengirim DOD ke Madura. Bagaimana saya mau mengirim kalau para peternak dari Madura tiba-tiba sudah sampai di depan rumah saya, dan memborong berapa pun DOD yang tersedia,” kata Nasib.

Setiap hari ada lima sampai tujuh peternak bebek asal Madura yang mendatangi peternakan Nasib untuk membeli sekitar 500 DOD. Mereka bukan hanya para peternak yang dahulu dikirimi DOD oleh Nasib. ”Sekarang ada banyak peternak baru yang juga memilih jemput bola, membeli dan mengangkut sendiri DOD yang akan mereka pelihara.”

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Suasana lengang di dermaga penyeberangan feri Kamal.
Perputaran bisnis bebek untuk memasok kebutuhan bebek di Bangkalan memang menggiurkan karena cepatnya perputaran bisnis bebek itu. Dalam 35 hari, anakan bebek DOD yang oleh Nasib dihargai Rp 4.000 per ekor bakal jadi bebek siap potong. Haji Said menyebutkan, harga pasaran bebek siap potong pada akhir Agustus lalu berkisar Rp 23.000 per ekor.

Terus tumbuh

Persaingan bisnis kuliner bebek di Bangkalan semakin lama kian seru dan panas karena semakin banyak pemain bertarung. Meski telah ada lebih dari 50 warung dan rumah makan yang menawarkan menu bebek, pemain baru selalu muncul. Salah satunya adalah Rumah Makan Maduresse di Jalan Ketengan, Bangkalan, yang mulai beroperasi akhir Agustus lalu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com