Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata NTB Tak Seharusnya "Nasib Tergantung Bali"

Kompas.com - 29/04/2015, 14:31 WIB

Tugas pemerintah daerah selanjutnya adalah ”menangkap” kesempatan tersebut dengan menyediakan apa yang dibutuhkan wisatawan. Sebagian besar potensi wisata di Sumbawa belum digarap dengan baik, misalnya belum tersedia penginapan yang memadai ataupun fasilitas lainnya yang dibutuhkan wisatawan.

Di Doro Ncanga, yang dikembangkan menjadi pintu masuk wisatawan yang ingin naik ke Gunung Tambora, misalnya, belum ada penginapan yang memadai. Penginapan yang ada masih sebatas inisiatif warga yang menyediakan tempat menginap seadanya bagi wisatawan.

Transportasi untuk mencapai Pulau Sumbawa pun masih mengandalkan jalan darat dan laut. Dua bandar udara di Pulau Sumbawa, yaitu di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa, belum beroperasi secara optimal karena penerbangan masih sangat terbatas. Bahkan, Bandara Internasional Lombok yang menjadi pintu masuk utama ke NTB belum beroperasi optimal karena wisatawan asing masih harus melalui Bali atau Jakarta untuk mencapai NTB.

Hal lain yang harus dibenahi, sebagaimana dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya, adalah promosi dan branding. ”Bali lebih dikenal karena di-branding. Persepsi itu penting, ini yang sangat kurang dipahami di NTB. Situs web pemerintah daerah juga harus diperbaiki, terutama yang menampilkan potensi wisata,” katanya.

Hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah menyiapkan masyarakatnya, termasuk pelaku usaha, untuk sadar wisata. Memasuki beberapa hotel di Lombok dan Sumbawa, misalnya, justru yang muncul nuansa Bali, baik hiasan di hotel yang menggunakan barang kerajinan dari Bali maupun musik yang diperdengarkan adalah musik tradisional Bali. Bukan bermaksud membandingkan, melainkan apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dengan mewajibkan hotel memasang ornamen asli Banyuwangi patut dicontoh.

Memang banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Namun, jika itu semua dikerjakan dengan baik, NTB tak perlu lagi menunggu ”limpahan” wisatawan dari Bali. (YOVITA ARIKA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com