Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kuliner Ikan di Rowo Jombor

Kompas.com - 07/11/2015, 08:27 WIB
Kalau mau masak ikan hasil pancingan, cukup membayar biaya bumbu Rp 10.000 hingga Rp 12.000 sekali masak. Beberapa warung bahkan melengkapi tempat makan bertingkat supaya pengunjung sambil makan bisa leluasa menikmati keindahan hamparan air rawa dari atas.

Puluhan warung itu memiliki nama berbeda. Jika wisatawan datang hari Minggu, tidak jarang pengelola warung apung menyediakan hiburan musik dangdut di dalam kompleks warung, di tepi kolam besar. Pengunjung bisa memancing sambil menyaksikan pertunjukan musik dangdut atau pesan lagu sambil memberi tips kepada penyanyi.

Pemilik warung apung Pondok Roso17, Sadikan, mengemukakan, ia membuka warung apung sejak 2001. Pengunjung yang datang paling suka minta dimasakkan ikan hasil pancingan mereka, mulai gurami sampai patin. Bagi mereka yang enggan memancing, pihaknya menyediakan aneka masakan dengan aneka pilihan bumbu untuk olahan ikan air tawar.

Usaha warung apung dan pemancingan telah lama bekerja sama dengan petani ikan yang membuka usaha budidaya ikan lewat karamba apung. Tidak jarang pemilik warung apung juga petani ikan. Pengunjung dapat pula menyaksikan panen ikan, di tengah karamba dengan naik perahu. Biaya naik perahu juga tidak mahal, sesuai kesepakatan dengan pemilik perahu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com