Di lapangan, terdapat sedikitnya 19 pelintasan sebidang di lintas ini dan sebagian dijaga petugas. Ada juga pelintasan yang dibuat warga dengan cara menyemen jalan rel. Lokasi itu sudah diperbaiki sehingga bisa dilintasi kereta.
Wicaksono Indarto, pejabat pembuat komitmen kegiatan pengembangan KA Jabodetabek Ditjen Perkeretaapian, mengatakan, penertiban dan pembangunan pagar sudah berulang kali dilakukan di jalur ini.
”Tetapi, karena kereta tidak segera jalan, mereka kembali mengokupasi jalur rel. Kami akan tertibkan lagi jalur ini bersamaan dengan kereta beroperasi,” katanya.
Terakhir, ada sekitar 600 lapak yang ditertibkan di sekitar Stasiun Tanjung Priok.
Jalur wisata
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek MN Fadhila mengatakan siap menjalankan KRL di rute ini jika pemerintah menyatakan aspek keselamatan di jalur ini sudah layak.
”Kalau jalur sudah dinyatakan aman, kami siap menjalankan kereta. Pemasangan gerbang elektronik di Stasiun Tanjung Priok dan Ancol juga bisa dikerjakan segera apabila aspek keselamatan dinyatakan layak oleh Ditjen KA,” katanya.
Jalur ini memiliki 45 jadwal perjalanan per hari. Bisa saja jumlah perjalanan ini digunakan semua atau disesuaikan dengan permintaan.