Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernostalgia di Coconut Garden Beach Maumere

Kompas.com - 20/02/2016, 16:10 WIB

Manajer CGB Ahmad mengatakan, sekitar 25 karyawan yang bekerja di CGB berasal dari warga sekitar. Mereka digaji sesuai upah minimum daerah setempat. Namun, ada pula pekerja harian yang datang membantu saat jumlah tamu membeludak.

Kawasan pantai dibangun menjadi pusat destinasi penting di Maumere sejak April 2015. Meskipun baru berusia sekitar 11 bulan, nama CGB tidak asing bagi masyarakat Maumere. Setiap hari selalu ada pengunjung datang ke lokasi itu.

”Meskipun baru, jumlah kunjungan setiap hari selalu ada. Turis asing rata-rata dua orang setiap hari. Turis asing menetap di delapan bungalo dengan masa tinggal rata-rata lima hari. Harga satu kamar bungalo Rp 1.250.000 per malam, belum termasuk makan, minum, dan transpor,” kata Ahmad.

Ia mengatakan, ke depan akan dibangun penginapan dua lantai dengan konstruksi dari bambu. Konstruksi bangunan yang ada disiapkan untuk rumah dua lantai.

Menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung diutamakan pengelola CGB. Bahkan, setiap pagi hari ada petugas khusus memanjat setiap pohon kelapa untuk mengecek kondisi buah itu agar tidak jatuh.

Pengelola CGB juga tetap menjaga dan merawat semua tanaman yang ada. Pengunjung pun diingatkan agar tidak merusak tanaman yang melengkapi keindahan pantai itu.

”Di sini juga ada fasilitas snorkeling dan perahu karet untuk pengunjung yang ingin melihat keindahan Taman Laut Teluk Maumere. Namun, kami belum punya perahu dilengkapi kaca tembus pandang yang dapat digunakan pengunjung untuk melihat atau memotret biota laut dari perahu itu,” kata Ahmad.

Pemilik CGB adalah pihak swasta, tetapi pembangunan CGB tetap menghormati dan menghargai sejumlah kearifan masyarakat lokal.

Maria Nurak (27), pengunjung CGB, mengatakan, sepanjang pantai di Teluk Maumere terdapat 17 unit lokasi yang didesain khusus untuk pengunjung. Lokasi wisata pertama dibangun adalah Sao Wisata, dan sejumlah tempat penginapan termasuk bungalow yang dibangun Pemkab Sikka.

”Masyarakat Sikka dan turis asing lebih suka datang ke CGB karena penataan lokasi ini unik. Mudah-mudahan pengelolanya terus memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berwisata di sini,” kata Nurak. (KORNELIS KEWA AMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com