Selain itu, Sumbawa Barat memiliki delapan gili atau pulau kecil yang berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari. Pengelolaan gili-gili itu sudah dikerjasamakan dengan investor dari Swedia.
Wisatawan mancanegara itu datang menggunakan kapal pesiar yang berlabuh di tengah laut karena ketiadaan dermaga. Mereka singgah untuk berselancar dan menyelam menikmati panorama bawah laut, setelah itu berlayar kembali tanpa mendarat di Sumbawa Barat.
Wisatawan enggan mendarat ke Sumbawa Barat karena tidak ada akses. Kabupaten di ujung barat Pulau Sumbawa ini butuh pelabuhan di Desa Lalar, Kecamatan Taliwang, untuk pariwisata. Saat ini mereka hanya memiliki pelabuhan besar di Kecamatan Poto Tano.
Namun, jika melalui pelabuhan itu, wisatawan harus menempuh perjalanan darat berjam-jam untuk sampai ke lokasi. ”Orang yang mau berwisata sudah malas duluan kalau tak ada akses transportasi menuju obyek wisata,” ucap Musyafirin. (Runik Sri Astuti dan Yovita Arika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.