Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbedaan Pizza Kayu Bakar yang Legendaris dengan Pizza Biasa

Kompas.com - 11/09/2016, 10:26 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pizza Kayu Bakar merupakan salah satu panganan khas Italia yang dimasak masih menggunakan metode tradisional. Kekhasannya tersebut yang justru dapat memberikan cita rasa tersendiri kepada jenis pizza tradisional ini.

Senior Chef khusus hidangan western di Novotel Semarang, Cahyo Hendrawono memaparkan perbedaan yang mendasar antara Pizza Kayu Bakar tradisional Italia, dengan Pizza kekinian pada umumnya.

Tradisional

“Pizza kayu bakar menggunakan pembakaran tradisional. Menggunakan tungku dari batu yang di dalamnya ada kayu bakar,” ujarnya kepada KompasTravel saat berkunjung ke Citrus Resto, Kamis (8/9/2016).

(BACA: Rendang Pedas Digabung Pizza Kayu Bakar, Bagaimana Rasanya?)

Tungku yang digunakan untuk memanggang memiliki besar dua meter persegi, dengan ruang dalam seluas 1.5 meter persegi.

Terbuat dari batu bata merah dengan alas batuan dari Gunung Merapi membuat panas di dalamnya tetap merata dengan suhu lebih dari 300 derajat celcius.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Pedasnya sensasi Italian Pizza Rendang, pergabungan antara western food dengan kuliner Rendang Indonesia, di Citrus Resto Novotel Semarang.
Pizza dimasukkan ke dalam tungku tersebut menggunakan spatula sepanjang satu meter. Kemudian diletakkan mendekati sumber api yaitu kayu bakar yang disusun rapi di dalam. Tunggu dua hingga tiga menit, jika pizza sudah kering merata dapat langsung diambil.

Harum

Karena menggunakan panas dari kayu bakar, aroma pizza tersebut lebih tercium. Untuk membuatnya lebih beraroma, biasanya chef akan mengoleskan olive oil atau minyak zaitun di permukaan dan dicampurkan dengan adonan sebelum dibakar.

Crispy

Bentuknya yang sangat tipis membuat Pizza Kayu Bakar terasa garing atau renyah saat digigit. Cita rasa tersebut yang memang menjadi unggulan kudapan tradisional Italia ini.

Selain itu, ketebalan yang hanya mencapai sekitar dua centimeter membuat topping di atasnya melebihi dari tebal adonan. Sehingga topping-nya pun terasa lebih kuat dari adonannya.

Cepat dimakan

“Pizza Kayu Bakar harus cepat dimakan, paling lama sekitar empat sampai lima menit lah,” ujar Cahyo kepada KompasTravel.

Alasan Cahyo, untuk mempertahankan tekstur renyah. Jika terlalu lama didiamkan, kerenyahannya akan berkurang, menjadi keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com