Festival maupun produk wisata di desa-desa Thailand juga menawarkan pengalaman untuk turis. Ia menyebut salah satu daerah bernama Bonsang yang menawarkan kegiatan untuk membuat payung.
"Misalnya di Bonsang, di sana ada bengkel payung. Ada pengalaman mulai dari pengolahan kertas dan bambunya. Turis mendapatkan pengalaman, bukan hanya membeli," tambah Dodo.
BACA JUGA: Mencontek Strategi Thailand Kembangkan Pariwisata
Untuk pengembangan destinasi, Thailand memiliki keunggulan dalam segi kelengkapan informasi wisata yang digarap secara serius. Akses antar obyek wisata, suvenir, dan informasi tentang obyek wisata adalah kekuatan pariwisata Thailand.
"Fasilitas pendukungnya, jalan menuju ke sana, atribut dan suvenirnya ditata dengan rapi. Ada informasi yang melatarbelakangi cerita. Ada informasi dalam bentuk relief dan lukisan. Ada dalam bahasa Inggris dan Thailand. Ada informasi pembuatannya, ada filosofinya. Turis itu mendengar, melihat, dan merasakan trg obyek wisata itu," katanya.
Menurutnya, pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata bisa mengakselerasi langkah seperti Thailand. Indonesia punya potensi festival atau obyek wisata yang menawarkan pengalaman untuk turis seperti di Solo dan Tasikmalaya.
Sinergi antar lembaga juga diharapkan bisa terjadi. Ia mencontohkan Kementerian Pariwisata bisa bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Karena promosi percuma kalau infrastrukturnya jelek," tukas Dodo.
Rapat Koordinasi Promosi Pariwisata Wilayah Asia Tenggara diikuti oleh perwakilan dinas pariwisata daerah, Kementerian Pariwisata, perwakilan Kedutaan Besar, dan Konsulat Jenderal Indonesia di wilayah Asia Tenggara. Rapat koordinasi berlangsung mulai tanggal 1-3 Februari 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.