Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Internasional, Tantangan Baru Pariwisata DI Yogyakarta

Kompas.com - 04/09/2017, 20:11 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bandara baru internasional di Yogyakarta, tantangan daerah agar wisatawan mau tinggal dan menikmati obyek wisata yang ada.

Untuk menarik wisatawan ke Yogyakarta dan bersaing dengan wilayah lain, di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, dibangun flying fox yang diklaim terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang lintasan 625 meter yang menuruni perbukitan.

Kepala Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Tugiman, mengatakan, flying fox yang dibangun Desember 2016 dan selesai pada bulan April 2017 dengan panjang 625 meter merupakan salah satu yang terpanjang di Asia Tenggara.

(BACA: Liburan ke Gunungkidul, Yuk Jajal Flying Fox Terpanjang Kedua di Asia Tenggara)

"Menurut data kami ini salah satu dan mungkin yang terpanjang di Asia Tenggara," katanya Rabu (30/8/2017).

Lokasi tersebut dikelola menggunakan bumdes yang dikelola tiga desa yakni Mertelu, Watugajah, dan Tegalrejo. Dengan rata-rata orang yang menaiki 400 orang per bulannya.

"Sudah lumayan karena tidak semua yang datang itu berani naik flying fox. Paling tinggi bulan Juli lalu ada 596 orang," ucapnya.

(BACA: Senja nan Eksotis di Pantai Pok Tunggal, Gunungkidul)

Sementara, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap dengan peresmian obyek wisata baru ini mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Flying fox akan membawa nuansa baru bagi anak muda. Pengelolaan harus dilakukan secara transparan. Selain itu masyarakat harus mendapatkan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan," kata Sri Sultan HB X di kawasan Flying Fox Green Village Kecamatan Gedangsari.

Ngarso Dalem mengatakan, pemda DIY terus berupaya mengembangkan wisata baru. Apalagi tahun 2019 ada bandara internasional. Obyek dikembangkan satu persatu, agar wisatawan bisa memilih lokasi ideal untuk berwisata.

Sultan Hamengku Buwono X saat mengunjungi flying fox terpanjang di Asia Tenggara di Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (30/8/2017).KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Sultan Hamengku Buwono X saat mengunjungi flying fox terpanjang di Asia Tenggara di Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (30/8/2017).
"Pengembangan satu persatu tidak hanya sekadar bertahap, tetapi juga pemasaran itu dilakukan dengan harapan makin bervariasi orang memiliki keinginan untuk datang," katanya.

Sultan mengatakan, dengan bandara baru berada di Kulonprogo, yang jaraknya jauh dari Gunungkidul, Sultan berharap tahun 2019 Jalur Jalan lintas Selatan (JJLS) juga selesai. Sehingga wisatawan bisa berkunjung ke sini.

Selain itu, pemerintah yang terus mendorong Borobudur menjadi tantangan tersendiri bagi obyek wisata di Yogyakarta.

"Bandara semakin jauh dari Gunungkidul. Pemerintah mengembangkan kawasan Borobudur. sehingga kita harus kompetisi. Turis melihat Borobudur dari Yogyakarta, atau sebaliknya tamu itu dari Borobudur melihat Yogyakarta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com