Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan-jalan ke Air Terjun Kedung Pedut Kulon Progo, Oh Indahnya...

Kompas.com - 25/02/2018, 18:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebuah lembah yang terdiri riam bertingkat membelah Dusun Kembang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Air jernih dan kebiruan dari Gunung Kelir, sebuah gunung kapur di antara Kulonprogo dan Purworejo, mengalir sepanjang sungai dan melintasi riam serta menciptakan air terjun bertingkat-tingkat hingga ratusan meter, dari ukuran setinggi pintu maupun air terjun belasan meter.

Tempat ini dinamai Kedung Pedut, salah satu andalan Kulon Progo. Panorama lembah, riam dan jeram serta airnya bak lukisan. Wisatawan yang datang pasti tergoda untuk langsung berendam serta berkecipak di sungai itu. 

Seperti halnya Rivaldi, mahasiswa asal Bekasi yang sedang mengisi libur semester. Ia bertelanjang dada bermain di bawah salah satu riam.

Airnya yang bening dan dingin dalam jumlah besar mengalir jatuh tak henti melewati riam itu dan menimpa Rivaldi. Rekannya mengabadikan tingkah Rivaldi. Dua temannya menunggu giliran sambil berendam.

“Bagus banget. Setelah Cilember di Bogor, kini saya temukan di Kulon Progo,” kata Rivaldi.

Riam setinggi satu setengah meter itu satu dari banyak riam di tempat wisata air terjun yang dinamai Kedung Pedut. Di tempat Rivaldi bermain ini merupakan salah satu riam sebelum menuju ke pintu keluar kawasan wisata.

Di situ, terdapat bertumpuk-tumpuk batu kapur yang ukurannya melebihi binatang kerbau tiap batunya. Air yang berlimpah meluncur deras dari sela-sela batu, turun ke bawah lantas menciptakan kolam lebar.

Di bagian atas riam terdapat jembatan bambu lebar satu meter untuk wisatawan melintas dari satu sisi tebing ke tebing lain. Dari jembatan itu, siapapun bisa menyaksikan ramainya wisatawan berendam di kolam lebar. Keramaian itu kerap jadi latar foto.

Jatuhan air yang deras, cipratan air membentuk embun, dan keramaian kolam di bawahnya, serta air yang mengalir dari kolam ke riam berikutnya, seperti sebingkai foto. Dari sudut manapun tetap terasa indah sebagai latar belakang swafoto.

Sebelum menceburkan diri ke kolam besar itu, Rivaldi dan teman-temannya sudah menyempatkan diri foto dari atas jembatan. Kini, setelah berendam di dinginnya kolam itu, mereka makin ‘gila’ foto.

Destinasi Kedung Pedut memiliki banyak riam bertingkat. Aliran airnya kuat. Beberapa di antaranya menciptakan air terjun dari ketinggian lebih dari 7 meter. Air yang jatuh dari tiap riam membentuk kolam yang tidak dalam. Berendam di sana, main di jeram, menikmati jatuhan air di bawah riam kecil, ataulah trekking sepanjang tebing dan pinggir sungai, itulah aktivitas asyik di wisata air ini.  KOMPAS.com/Dani J Destinasi Kedung Pedut memiliki banyak riam bertingkat. Aliran airnya kuat. Beberapa di antaranya menciptakan air terjun dari ketinggian lebih dari 7 meter. Air yang jatuh dari tiap riam membentuk kolam yang tidak dalam. Berendam di sana, main di jeram, menikmati jatuhan air di bawah riam kecil, ataulah trekking sepanjang tebing dan pinggir sungai, itulah aktivitas asyik di wisata air ini.

Rivaldi mengatakan, ia tergoda cerita seorang teman yang memiliki kerabat di Wates, ibukota Kulonprogo. Katanya, alam Kulonprogo dan sekitarnya tak kalah indah dengan alam di Bogor, Jabar. Rivaldi dan tiga temannya memutuskan wisata ke sana dan menginap di Wates sejak Selasa lalu. 

Sesampai di Wates, mereka terus piknik ke sana ke mari, di antaranya Kebun Buah Mangunan dan Dlingo yang tak Jauh dari Kulonprogo. Air terjun Kedung Pedut didatanginya pada Jumat lalu.

Keindahan alam Yogyakarta memang nyata. “Sungguh tidak mengecewakan,” kata Rivaldi.

 Kolam Berkabut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com