Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melestarikan Tari Perang Caci sebagai Budaya dan Atraksi Wisata

Kompas.com - 07/12/2018, 07:04 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku-suku yang berada di daratan Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki tarian khas, tarian perang yang disebut Tari Caci. Tarian ini merupakan salah satu rangkaian upacara adat yang disakralkan.

Meski disakralkan, beberapa kampung adat memilih prosesi tarian ini sebagai atraksi untuk menjamu wisatawan yang datang. Salah satunya di Kampung Adat Melo, Manggarai Barat, NTT. 

Baca juga: Mengunjungi Desa Adat Pertama Kerajaan Manggarai di Flores

Sang tetua adat di sana, Yosep Ugis Melo mengatakan masyarakat kampungnya memilih melestarikan Tari Caci dengan cara menyuguhkannya kepada wisatawan.

"Ya kalau prosesi adatnya sebenarnya panjang, bisa berhari-hari. Tapi kita suguhkan saja yang sederhana untuk wisatawan, supaya bisa coba juga," tuturnya kepada KompasTravel saat berkunjung bersama tim Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu, Rabu (29/11/2018).

Wistawan mencoba tarian Adat Caci yang bisa disaksikan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018). KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wistawan mencoba tarian Adat Caci yang bisa disaksikan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018).

Menurutnya, jika hanya digunakan saat perayaan adat, akan sangat jarang dipraktikkan, sehingga untuk regenerasi cukup sulit. Sedangkan jika dimainkan untuk atraksi wisatawan bisa seminggu sekali, sehingga akan sering berlatih.

"Ya kalau prosesi adat yang panjangnya memang Tarian Caci hanya satu atau dua kali setahun, jadi sulit mewariskan kepada anak-anaknya," tuturnya.

Baca juga: Tradisi Ghan Woja Suku Saghe di Flores Barat

Meski begitu, tarian sakral ini juga sebagai ladang masyarakatnya mendapatkan pemasukan dari wisatawan. Untuk satu kali permainan Caci dengan durasi satu jam, wisatawan bisa membayar Rp 3,5 juta.

Wistawan mencoba tarian Adat Caci yang bisa disaksikan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018). KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wistawan mencoba tarian Adat Caci yang bisa disaksikan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018).
Dalam satu kali pertunjukan Caci, masyarakat yang dilibatkan sekitar 20 orang. Mulai ibu-ibu yang memainkan gamelan, para penari, hingga tetua adat yang memimpin acara.

Jika Anda ingin melihat dan mencobanya, datanglah ke Desa atau Kampung adat Melo, Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Semakin banyak datang, Anda akan semakin murah membayar, karena tarifnya per penampilan, bukan banyaknya wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com