Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Menumis Ternyata sudah Ada Berabad-abad yang lalu...

Kompas.com - 19/01/2019, 21:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagian bawah wajan sudah dibaluri api. Sedikit bubuhan minyak yang menggenang di dasar wajan perlahan-lahan mendidih. Saat yang tepat untuk menaburkan bawang ke wajan yang kian panas, hingga aromanya menguar sedap.

Selanjutnya, Anda bebas memasukkan sayur, daging, telur, sampai nasi atau mi. Tambahkan bumbu, kecap, atau saus untuk meracik hidangan sesuai selera.

Aduk secara cepat hingga rata dengan spatula. Selang 5-10 menit, hidangan Anda siap disantap dengan aroma yang kuat, rasa yang terjaga, dan bahan-bahan yang matang sempurna.

Demikianlah, kurang lebih deskripsi proses menumis masakan. Bisa dibilang, teknik menumis merupakan salah satu teknik yang paling efektif dan efisien untuk mematangkan masakan.

Dalam bahasa Inggris, teknik menumis disebut “stir-fry”. Sementara itu, bahasa Indonesia punya kosa kata yang lebih kaya untuk menjuluki teknik ini, mulai dari tumis itu sendiri, oseng-oseng, dan cah.

Istilah "cah" yang dikenal orang Indonesia pada menu semacam “cah buncis” menyimpan petunjuk mengenai asal teknik menumis/cah.

Bahasa Mandarin mengenal “fan chao” yang artinya serupa dengan “stir-fry”, yakni memutar dan menggoreng. Kata “chao” inilah yang kemungkinan besar dilafalkan sebagai “cah”, nama lain teknik menumis dalam bahasa Indonesia.

Teknik menumis mungkin lebih dulu dikenal orang Indonesia ketimbang kalangan Barat, mengingat arus migrasi orang-orang Tionghoa ke Indonesia telah terjadi sejak lama.

Orang Amerika, misalnya, baru mengenal teknik menumis usai terbitnya buku How To Cook And Eat In Chinese (1945) karangan Buwei Yang Chao yang sekaligus membuka mata kalangan Barat terhadap khazanah boga China.

Di dalamnya, tertera berbagai metode memasak kuliner China, termasuk menumis alias stir-fry, salah satunya ialah panduan memasak telur orak-arik.

Sejauh sejarah mencatat, teknik menumis pertama kali terlacak usai kekuasaan Dinasti Han (220 M). Sebelumnya, hidangan istana selalu dimasak dengan cara merebus (sop), deep-frying, atau memanggang.

Tahun 544 M, metode menumis untuk pertama kalinya tercatat, yakni dalam kitab Qimin Yaoshu (Kiat Penting bagi Orang Awam) kendati tidak secara eksplisit menyebut “chao” sebagai tekniknya.

“Bersihkan dan cacah daging bebek. Iris bawang bombay sampai tipis, tambahkan garam dan kecap, lalu aduk-aduk hingga matang. Terakhir, bubuhi rajangan jahe,” tulis Jia Sixie, si penulis, mengenai cara memasak bebek goreng yang ia kenalkan.

Jia tidak menulis soal pemakaian minyak dalam tulisannya. Boleh jadi, minyak sudah dianggap unsur implisit. Pasalnya, tanpa minyak, irisan tipis bawang bombay sudah tentu akan hangus ketika dimasukkan ke wajan.

Pemakaian minyak pun turut berkembang seiring naik daunnya teknik menumis pada dapur kerajaan Dinasti Tang (618-690 & 705-907) dan Dinasti Song (960-1279). Pemakaian lemak babi sebagai bahan baku minyak pelan-pelan digantikan oleh minyak nabati seiring penemuan-penemuan baru.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com