Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Menyaksikan Embun Pagi? Jelajahi Lembah Wajur di Flores Barat

Kompas.com - 24/07/2019, 10:48 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

WAJUR, KOMPAS.com — Menjelajahi kawasan Hamente Kolang, Kecamatan Kuwus dan Kuwus Barat, Manggarai Barat, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur takkan sia-sia.

Selain menyaksikan keindahan matahari terbenam di bagian barat dari Pulau Flores, wisatawan juga bisa menyaksikan sendiri embun pagi yang mengapit rumah adat Wajur dan Gereja Katolik Santo Josef Freinademetz yang berada di Lembah Wajur, Desa Wajur.

Tak ada lagi lembah lain di kawasan Hamente Kolang untuk menyaksikan keunikan embun pagi yang berada di bagian utara dari Kabupaten Manggarai Barat. Ini sangat langka dan hanya berada di Lembah Wajur tersebut.

Baca juga: Tradisi Gerep Rugha Manuk, Warisan Leluhur Orang Kolang di Flores

Saat bangun pagi, Selasa (2/7/2019), sekitar jam 05.30 Wita, wisatawan lokal asal Manggarai Timur yang sedang berliburan di Kampung Wajur menyaksikan sendiri keindahan embun pagi yang berada di antara rumah gendang Wajur dan Gereja Katolik Santo Josef Freinademetz Wajur.

Peristiwa langka itu tak hanya dilihat oleh mata, namun, wisatawan lokal itu mengabadikannya dengan kamera yang selalu dibawa saat berwisata atau berliburan di wilayah Utara dari Manggarai Barat.

Mengabadikan Keindahan Embun Pagi

Perkampungan Lembah Wajur menyembunyikan keindahan alamnya, selama ini, keindahan itu hanya disaksikan oleh warga kampung itu sendiri. Bagi warga setempat, keindahan embun pagi itu sudah terbiasa disaksikan dari tahun ke tahun.

Baca juga: Omar Ndara Raping, Tradisi Orang Kolang Rawat Wae Minse di Pohon Enau

Keindahan alam itu belum banyak diketahui dunia luar. Salah satu kendalanya adalah topografi dan geografisnya berada di wilayah pegunungan dari wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Walaupun potensi wisata sangat kaya, namun, belumlah terkenal seperti di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.

Kompas.com bersama dengan rombongan wisatawan lokal asal Manggarai Timur yang sedang mengisi waktu liburan di kampung halamannya memanfaatkan kesempatan itu untuk mengeksplor hal-hal yang unik dan langka yang disaksikan sendiri di wilayah utara dari Manggarai Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com