Cuma Terisi 4 Orang, Semua Penumpang Air New Zealand Ditingkatkan ke Kabin Bisnis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Empat penumpang dalam pesawat Air New Zealand NZ283 sepertinya mendapatkan pengalaman tak terlupakan pada tanggal 25 Maret 2020 kemarin.

Pasalnya keempat penumpang tersebut, ditingkatkan ke kabin kelas bisnis dari yang harusnya kelas ekonomi saat mereka terbang dari Singapura ke Auckland.

Dilansir dari Simple Flying, jumlah penumpang sangat rendah karena meningkatnya pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh negara-negara di seluruh dunia.

Kebijakan itu diambil sebagai usaha menahan penyebaran wabah corona saat ini.

Baca juga: AirAsia Indonesia Hentikan Sementara Seluruh Penerbangan Mulai 1 April 2020

Penerbangan NZ283 pada tanggal 25 Maret dioperasikan oleh Boeing 787-9 Dreamliner, pendaftaran ZK-NZM. Pesawat ini adalah salah satu dari 14 pesawat 787-9 yang dimiliki maskapai penerbangan Air New Zealand.

Pesawat ini sendiri memiliki kapasitas sampai 275 tempat duduk penumpang.

Menurut News Hub, setidaknya ada 15 awak kabin yang melayani total empat penumpang dalam penerbangan tersebut.

Pilot Air New Zealand Philip Kirk berbagi pengalaman di akun Twitter-nya, dengan memposting foto kru dan penumpang mereka:

Our 4 pax SIN AKL on their own corporate jet. A bloody big one too! pic.twitter.com/D98lrQAbBZ

— Philip Kirk (@philipkirk6) March 25, 2020

Terlihat semua kru pesawat dan keempat penumpang melempar senyuman bahagia ke arah kamera. Kejadian ini terbilang aneh dan jarang terjadi dalam sejarah penerbangan dunia.

Dalam keadaan normal, penerbangan dengan empat pemesanan akan dibatalkan. Namun, operasi ini kemungkinan dijalankan terutama untuk layanan repatriasi dan kargo.

Baca juga: Ini Kebijakan Gojek bagi Para Drivernya di Tengah Wabah Virus Corona

Pesawat ini terbang dari Singapura ke Auckland sebagai bagian dari layanan maskapai yang masih melajani penumpang.

Penerbangan ini memakan waktu lebih dari sembilan jam, berangkat dati Singapura pada 18.40 waktu setempat dan tiba di Auckland pukul 09.20 hari berikutnya.

Melansir Forbes, negara Selandia Baru secara resmi menutup perbatasannya pada 19 Maret bagi yang bukan warga negaranya. Namun tetap terbuka untuk penduduk Selandia Baru dan warga negara Australia.