Hingga Senin (23/3/2020) siang, Surya menuturkan bahwa WNA yang sudah mengajukan izin tinggal darurat berjumlah 1.830 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.469 orang adalah warga China, 23 orang warga Inggris, 23 orang warga Amerika Serikat, dan 27 orang warga Italia.
Selebihnya yang angkanya tidak mencapai 20 adalah warga mulai dari Kroasia, Yunani, Filipina, hingga Jerman.
Seorang wisman asal India bernama Ankush Middha menuturkan bahwa izin tinggal sudah tidak lagi menjadi perhatiannya.
Kendati demikian, Middha menuturkan bahwa menghadapi wabah virus corona di negara asing membuatnya khawatir.
“Setidaknya di rumah saya tahu saya bisa pergi ke rumah sakit yang memiliki dokter yang baik. Namun saya tidak tahun bagaimana situasi sistem kesehatan di negara ini berjalan," jelas Middha.
Ia makin khawatir lantaran asuransi perjalanan kami akan segera berakhir.
"Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan jika terjadi sesuatu di sini,” kata Middha.
Pada 2 Maret 2020, Indonesia mengonfirmasi kasus positif corona pertama, saat dua warga negara Indonesia dinyatakan positif terinfeksi setelah melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang yang berkunjung.
Hingga saat ini, Senin (30/3/2020), kasus positif corona di Indonesia kian meningkat dengan penambahan sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020) dengan kasus terbanyak berada di DKI Jakarta.
Kendati demikian, Presiden Joko Widodo masih belum memberlakukan karantina wilayah dan hanya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan dan berkerumun di tempat umum.
Meski begitu, saat ini pemerintah berlakukan rapid test yang berlangsung di beberapa kota. Di antaranya adalah Jakarta, Depok, dan Bekasi. Sementara Provinsi Jawa Timur baru mendistribusikan 18.400 alat rapid test Jumat (27/3/2020) lalu.
Baca juga: Daftar 59 Negara yang Melarang Masuk WNA dan WNI Terkait Virus Corona
Negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Filipina telah mengambil langkah-langkah keras guna mencegah penyebaran virus tersebut.
Malaysia berlakukan Perintah Kontrol Gerakan (MCO) hingga 14 April 2020, sementara ibu kota Filina yakni Manila telah dikunci pada 15 Maret 2020.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Indonesia hanya memiliki 321.544 tempat tidur rumah sakit sementara warga negara Indonesia mencapai lebih dari 260 juta jiwa.
Dengan jumlah demikian, mengutip Reuters, Rabu (25/3/2020), hanya terdapat 12 tempat tidur untuk 10.000 orang. Sementara Korea Selatan, menurut WHO, memiliki 115 tempat tidur untuk 10.000 orang.
Pada tahun 2017, WHO menuturkan bahwa Indonesia memiliki empat dokter untuk 10.000 orang. Sementara Italia memiliki 10 kali lipat lebih banyak, dan Korea Selatan memiliki enam kali lipat dokter lebih banyak.
Berdasarkan situs Worldometers.info, Indonesia menempati peringkat pertama dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara yaitu 114 yang disebabkan oleh virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.