KOMPAS.com – Jaringan kereta api India telah mengumumkan akan mengubah kereta api mereka menjadi rumah sakit.
Melansir Independent, Senin (6/4/2020), rumah sakit tersebut akan digunakan untuk menampung pasien virus corona ( Covid-19 ) setelah seluruh layanan penumpang ditangguhkan pada Maret 2020.
Baca juga: Visa Turis di India Ditangguhkan Imbas Virus Corona, Penerbangan Pun Berkurang
Indian Railways mengatakan bahwa mereka telah berencana untuk mengubah setidaknya sebanyak 20.000 gerbong kereta untuk dijadikan sebagai ruang isolasi.
Ruang tersebut nantinya akan dilengkapi dengan tempat tidur bertirai, tempat para perawat, kabin dokter, dan ruang untuk menaruh peralatan dan persediaan medis. Setiap gerbong kereta dapat mengakomodasi 16 pasien.
Baca juga: Hotel di Spanyol dan Belanda Diubah Jadi Rumah Sakit untuk Rawat Pasien Corona
Berdasarkan informasi dari Executive Director of Information and Publicity untuk Railway Board Rajesh Dutt Bajpai, sebanyak 5.000 ruang isolasi pertama akan diluncurkan dalam 2 minggu.
Preparing to Combat Coronavirus: In a novel initiative, Railways has converted train coaches into isolation wards for COVID-19 patients ????
Now, Railways will offer clean, sanitised & hygienic surroundings for the patients to comfortably recover. #IndiaFightsCorona pic.twitter.com/miYO3LOGfN
— Piyush Goyal (@PiyushGoyal) March 28, 2020
“Bersiap untuk Melawan Virus Corona: Dalam sebuah inisiatif baru, Railways telah mengubah gerbong kereta menjadi ruang isolasi untuk pasien Covid-19,” kata Minister of Railways and Commerce and Industry India Piyush Goyal, melalui akun Twitter resminya, mengutip Independent.
“Saat ini, Railways akan menawarkan lingkungan yang bersih, tersanitasi, dan higienis bagi para pasien agar mereka dapat sembuh dengan nyaman,” lanjutnya.
Setelah diubah, gerbong kereta akan melakukan perjalanan ke kawasan yang membutuhkan tempat tidur ekstra di seluruh 7.349 jaringan stasiun dan 67.368 kilometer lintasan Indian Railways.
India sudah berjuang dengan kapasitas medis yang rendah dengan hanya rata-rata 0,5 tempat tidur per 1.000 penduduk sebelum pandemi tersebut menyerang.
Ini juga tidak terdistribusi secara merata dengan beberapa kota yang jauh lebih memungkinkan untuk memiliki peningkatan kapasitas dan peralatan medis dibandingkan dengan daerah pedesaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.