Dalam diskusi online tersebut, baik PHRI dan Asita melaporkan kondisi terkini dari anggota masing-masing.
Hariyadi mengatakan, hingga Senin (6/4/2020), tercatat sebanyak 1.266 hotel tutup di 31 provinsi Indonesia.
"Data ini akan terus bertambah, karena itu hanya data dari hotel yang sudah melaporkan kepada kami," katanya.
Baca juga: 1.266 Hotel Tutup karena Corona, Ini Usulan Asosiasi untuk Pemerintah
Kendati demikian, Hariyadi mengatakan, pihaknya mengalami kendala dalam pendataan. Namun, ia memperkirakan lebih dari 150.000 karyawan yang berstatus cuti di luar tanggungan perusahaan.
"Kami terkendala di pendataan, pihak restoran masih banyak yang belum masuk. Data pekerja yang memenuhi standar untuk mendapat bantuan hingga saat ini baru berkisar 74.101,: kata Hariyadi,
"Data tersebut kami prediksi bisa melebihi dari data karyawan yang masuk saat ini," tambahnya.
Baca juga: Pegawai Hotel Perlu Bantuan Langsung Tunai karena Wabah Virus Corona
Sementara itu, dari pihak Asita melaporkan agen perjalanan sangat terhantam karena virus corona, terlebih bagi anggota.
Rusmiati mengatakan pihaknya hingga kini terus memonitor semua travel agen yang tergabung di Asita berjumlah sekitar 7.000 di 34 provinsi.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan seluruh DPD Asita seluruh Indonesia untuk memantau perkembangan dampak wabah," katanya.
Baca juga: Mayoritas Hotel di Bali Tutup Operasional, Sisanya Mencoba Bertahan
Selain itu, ia juga mengatakan kondisi karyawan agen perjalanan yang terkena pengurangan gaji sebanyak 25 persen.
"Bahkan travel sudah mengatakan, kalau keadaan seperti ini terus bisa sampai 50 persen. Tapi kami dapat pastikan tidak ada PHK, karena itu akan menjadi lebih berat," ujarnya.