Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takjil Melayu Khas Kepualauan Riau, Ada Roti Jala Sampai Tepung Gomak

Kompas.com - 09/05/2020, 18:03 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Sajian takjil di tanah Melayu yakni di Kepulauan Riau ada bermacam-macam.

Berbagai sajian ini seringkali hanya bisa ditemukan di bulan Ramadhan saja dan jadi daya tarik tersendiri untuk berburu takjil di pasar Ramadhan.

Baca juga: 6 Sajian Takjil Khas Jawa Timur yang Diburu Saat Ramadhan, Bongko Kopyor sampai Lupis

Berikut ini tujuh sajian takjil khas Melayu yang bisa kamu temukan saat bulan Ramadhan di Kepulauan Riau.

Roti Jala

Roti jala adalah salah satu camilan khas Melayu yang sangat cocok dijadikan takjil berbuka puasa.

Roti ini punya tekstur ringan dan bentuk mirip seperti jala, sering dimakan bersama kuah kari ayam atau daging yang gurih dan berlemak.

Laksa Goreng

Makanan ini juga sering disebut sebagai mi sagu. Laksa goreng diolah dengan bumbu khas Melayu ditambah dengan dengan campuran bilis lalu digoreng.

“Rasanya gurih dan sedikit pedas. Laksa sendiri ada dua jenis yaitu laksa goreng dan kuah,” jelas Anik Murtiani, Kepala Bidang Adat Tradisi Nilai Budaya Dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang pada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Tepung Gomak

Kue ini dinamakan tepung gomak karena kue ini dibalut dengan tepung yang tebal. Tepung gomak terbuat dari tepung ketan/pulut putih dan kacang hijau dengan isian gula merah dan kelapa.

“Rasa isinya mirip dengan dadar gulung, tapi bagian luarnya mirip mochi,” papar Anik.

Kole-kole

Kole koleDok. Anik Murtiani Kole kole

Kole-kole adalah kue tradisional khas suku Melayu. Kue ini menurut Anik sangat populer di Pulau Penyengat yang terletak dekat dengan kota Tanjung Pinang.

Bentuknya kotak dengan tekstur yang padat dan kenyal. Rasanya juga gurih dan manis.

Biasanya kue ini berwarna coklat muda sampai coklat tua, karena terbuat dari kacang. Di atasnya juga terdapat taburan kacang tanah sangrai.

Talam Belaok

Kue Talam BelaokDok. Buralimar Kue Talam Belaok

Sajian ini terbuat dari tepung gandung, santan, potongan udang, cabai rawit, telur, dan garam. Sajian ini jadi salah satu juadah (santapan) berbuka di bulan Ramadhan dan jarang dijumpai di luar bulan Ramadhan.

“Hal ini dikarenakan proses pembuatannya agak sedikit menyita waktu, tetapi tidaklah rumit. Pada proses pengukusannya saja membutuhkan kehati-hatian,” jelas Buralimar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau pada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

“Makanan dengan rasa pedas ini sangat cocok di lidah dan disukai oleh masyarakat Lingga Kepulauan Riau,” lanjutnya.

Seri Kaya Bertulang

Seri kaya bertulangDok. Buralimar Seri kaya bertulang

Kue ini jadi salah satu santapan berbuka puasa favorit masyarakat Melayu di Kepulauan Riau. Khususnya bagi mereka yang menyukai makanan manis.

Masyarakat meyakini bahwa rasa manis yang terdapat dalam seri kaya akan dapat menggantikan energi tubuh yang sudah terkuras karena seharian berpuasa.

Kue ini terbuat dari tepung, telur, santan, serta daun pandan dan memiliki tekstur yang lembut dengan aroma yang khas wangi.

“Sebagian orang membuat seri kaya ini dicampur dengan potongan kecil keledek sebesar batang korek api berbentuk tulang. Jadi, muncul sebutan seri kaya bertulang,” papar Buralimar.

Batang Burok Basah

Sajian ini punya cita rasa makanan gurih, sedikit pedas, dan berkuah. Kue batang burok basah ini terkenal karena sulitnya mencari bahan utama pembuatannya, yakni rebung atau bambu muda.

Rebung dipotong tipis dan dimasak dengan rencah ikan bilis atau udang lalu dicampur dengan rempah dan bumbu. Kulit bagian luarnya mirip dengan adonan kue dadar gulung tapi tanpa pewarna hijau.

Baca juga: Hidangan Takjil Buka Puasa Khas Jawa Barat, dari Es Goyobod sampai Burayot

Rebung yang sudah dimasak kemudian digulung di dalam kulit yang mirip dadar tersebut. Bahan dasar adonan untuk membuat kulitnya adalah tepung, telur, dan sedikit air garam.

Batang burok ini disebut sebagai batang burok basah karena untuk menikmati rebung yang sudah digulung dengan adonan dadar tersebut harus dengan kuah santan yang sudah dimasak dicampur dengan jahe, cengkeh, albe (klabet), garam, dan sedikit merica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com