Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ketupat Selalu Ada Saat Lebaran di Indonesia? Ada Makna Permintaan Maaf

Kompas.com - 21/05/2020, 19:26 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Lebaran terasa kurang lengkap bila tidak ada sepiring ketupat. Ketupat bisa dikatakan sudah melekat dengan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia

Di balik kesederhanaan ketupat pada perayaan Lebaran, terkandung makna filosofi yang begitu indah di dalamnya. Ketupat menjadi pengingat makna dari Hari Raya Idul Fitri bagi yang menyantapnya.

Sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman menjelaskan bahwa menurut cerita rakyat, ketupat berasal dari masa hidup Sunan Kalijaga, tepatnya masa syiar Islamnya pada abad ke-15 hingga ke-16.

Baca juga: Sejarah Ketupat, Sajian Lebaran di Indonesia yang Sudah Ada sejak Abad Ke-15

"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai ke-Islaman," Fadly Rahman yang juga menulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, mengutip berita Kompas.com, Sabtu (24/6/2017).

Ilustrasi ketupat, kuliner khas Lebaran di Indonesia. Ketupat terbuat dari beras dibungkus janur. SHUTTERSTOCK/RANI RESTU IRIANTI Ilustrasi ketupat, kuliner khas Lebaran di Indonesia. Ketupat terbuat dari beras dibungkus janur.

Menurut Fadly Rahman, ketupat mewakili dua simbolisasi yakni ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan, dan laku papat atau empat laku yang juga tercermin dari wujud empat sisi dari ketupat.

Empat laku atau sisi dari ketupat bukan hanya karena bentuknya segi empat saja, tapi ada empat makna di baliknya.

Empat laku ketupat

1. Lebaran (kata dasar lebar) berarti pintu ampun yang dibuka lebar terhadap kesalahan orang lain.

2. Luberan (kata dasar luber) berarti melimpahi, memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.

3. Leburan (kata dasar lebur) berarti melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.

4. Laburan (kata lain kapur) yakni menyucikan diri, putih kembali layaknya bayi.

Ilustrasi ketupat dan makanan pendampingnya. Ketupat merupakan kuliner khas Lebaran di Indonesia. SHUTTERSTOCK/ISMED_PHOTOGRAPHY_SS Ilustrasi ketupat dan makanan pendampingnya. Ketupat merupakan kuliner khas Lebaran di Indonesia.

Sementara itu, hidangan pendamping ketupat juga memiliki arti tersendiri.

Fadly mengatakan bahwa hidangan tersebut merupakan perwakilan lengkap asimilasi kuliner Nusantara yang terpengaruh dari berbagai budaya luar.

Contohnya kuah kari, sajian yang memiliki pengaruh kuat dari kuliner India. Ada juga gulai punya pengaruh dari Arab.

Lalu ada balado, kuliner yang memiliki pengaruh dari Portugis,sedangkan semur dan kue kering pengaruh dari Eropa terutama Belanda. Bahkan manisan merupakan pengaruh dari China.

Tradisi lebaran lainnya seperti memberikan bingkisan dan hantaran jajanan sudah diterapkan dari zaman dahulu, dilakukan oleh mayarakat multikultural di Indonesia.

Tradisi tersebut akhirnya mengakar hingga saat ini dan menjunjung tinggi toleransi di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com