JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta tengah melakukan sejumlah perbaikan selama penutupan tempat wisata di masa pandemi.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, kendati ditutup pengelola tempat wisata tidak berdiam diri.
"Masih tutup semuanya, tapi mereka tidak tinggal diam. Mereka lakukan pembersihan dan perbaikan pada fasilitas yang rusak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/5/2020).
Baca juga: NTT Buka Pariwisata, Wisatawan Bisa Berkunjung Mulai 15 Juni
Lanjut Singgih, bahkan ada beberapa pihak yang mempersiapkan tempat wisata baru di Yogyakarta.
Hal ini kata dia, menunjukkan semangat yang luar biasa dari pegiat wisata terutama dalam hal bangkit dari kondisi Covid-19.
Menurut dia, pariwisata Yogyakarta lebih banyak berbasis pada komunitas, masyarakat atau community base on tourism sehingga mereka akan bergerak bergotong royong untuk bertahan.
Baca juga: Sambut Era Baru Bali, Bali Jadi Destinasi Uji Coba New Normal Pariwisata
"Jadi ya mereka jauh lebih punya daya tahan yang kuat. Jadi mereka tidak tinggal diam saja, mereka selalu melakukan aksinya meski tetap physical distancing," terang Singgih.
Selain itu, pengelola tempat wisata di Yogyakarta juga sudah menambahkan beberapa fasilitas penunjang protokol kesehatan dan kebersihan, salah satunya fasilitas cuci tangan.
Dalam hal ini, penyediaan fasilitas tempat cuci tangan dibantu oleh pemerintah melalui stimulus yang diberikan.
Baca juga: New Normal Pariwisata, Taman Wisata Candi Siapkan Protokol Baru
Tersedianya fasilitas cuci tangan di tempat wisata menjadi satu bagian penting dalam protokol di era New Normal, kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.