KOMPAS.com - Bali ditetapkan menjadi pilot destination dalam penerapan program CHS (Cleanliness, Health dan Safety) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Penetapan itu dalam rangka meningkatkan kepercayaan wisatawan pasca pandemi virus corona (Covid-19) dan masa new normal.
Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda pariwisata Bali akan dibuka kembali. Lantas, apa alasan Bali enggan terburu-buru dalam membuka pariwisatanya?
Menurut Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gede Pitana, Bali enggan terburu-buru karena memiliki berbagai penilaian kehati-hatian dalam memutuskan pariwisata kembali buka.
Baca juga: Pariwisata Buka Saat New Normal, Ini Hal-hal yang Harus Diketahui
Pertama, Pitana mengatakan, pariwisata Bali tengah menunggu keputusan Gubernur Bali Wayan Koster.
Ia mengungkapkan, hingga kini Gubernur belum memutuskan karena perlu berhati-hati jika ingin membuka pariwisata.
"Gubernur sendiri selaku pemegang otoritas wilayah, belum memutuskan. Walaupun Gubernur sudah mendengar usulan kami," kata Pitana saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/5/2020).
Menurut Pitana, ia sendiri dalam pertemuan beberapa waktu lalu dengan Gubernur, sudah mengusulkan beberapa hal terkait pembukaan pariwisata Bali untuk menunjang perekonomian.
Baca juga: [POPULER TRAVEL] Syarat ke Bali | Tahapan New Normal Pariwisata
Ia mengusulkan pariwisata Bali dibuka secara bertahap, mulai dari daerah yang tertutup dan tidak berisiko, diawali dari kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua.
Seperti diketahui, kawasan ini terdiri dari kompleks hotel berbintang yang kerap dijadikan ajang konferensi atau pertemuan antar negara dan pemerintahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.