Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Era New Normal, Apa Kabar Pelaku Usaha Wisata di Sumbar?

Kompas.com - 09/06/2020, 14:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Kondisi pelaku agen perjalanan Sumatera Barat terkini, beralih ke pekerjaan lainnya

Selain industri restoran, pariwisata juga bergerak pada bidang utamanya yaitu industri perjalanan wisata.

Ian Hanafiah, pemilik Ero Tour sekaligus Ketua ASITA Sumbar menjelaskan, kondisi saat ini para pelaku usaha wisata entah dari Ero Tour dan ASITA, semua banyak beralih ke pekerjaan lainnya.

Baca juga: Dispar Sumbar Simulasikan Kunjungan Wisatawan Era New Normal

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa ketika semua kondisi berjalan normal, para pelaku wisata tersebut akan dipanggil kembali olehnya.

"Karyawan memaklumi, kita akan panggil kembali begitu kondisi normal. Kita sudah melihat SOP yang dibuat Provinsi, dan kita saat ini sedang bagaimana implementasinya di destinasi," kata Ian.

Lanjutnya, ketika implementasi tersebut berjalan dengan baik, maka akan diteruskan untuk mengabarkannya keluar bahwa pariwisata Sumbar sudah siap melayani wisatawan sesuai SOP kesehatan.

Selain itu, Ian mengatakan, pariwisata mengedepankan keyakinan orang untuk berwisata. Oleh karena itu, ia mengungkapkan, wisatawan yang akan disasar terlebih dahulu adalah wisatawan nusantara.

"Saya harap ketika semua daerah di Indonesia ini sudah menyatakan aman untuk bepergian, orang akan senantiasa pasti berkunjung. Kami sudah tahu orang-orang itu sudah bosan di rumah, dan begitu aman, mereka akan bepergian dan berwisata. Ini peluang kita," jelasnya.

Travel agent minta kemudahan untuk wisatawan

Satu hal yang menjadi permasalahannya adalah orang kesulitan bepergian lantaran dokumen yang begitu rumit sebagai syarat.

"Misalnya bayar swab, rapid test dan lainnya. Itu menimbulkan biaya yang sangat tinggi akhirnya orang berpikir bahwa wisata itu adalah nomor sekian. Jadi orang berwisata nanti dulu lah, itu berat," tambahnya.

Baca juga: Pemprov Sumbar Minta Daerah Siapkan Protokol Wisata Era New Normal

Ia pun sudah membicarakan terkait hal ini kepada gubernur Sumatera Barat. Menurutnya, gubernur bersemangat memfasilitasi wisatawan terkait rapid test, swab dan lainnya.

Lebih lanjut Ian menerangkan, jika ini benar terjadi, maka pihaknya akan melapor ke ASITA pusat dan melaporkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar dapat memfasilitasi kemudahan berwisata.

"Kalau memang benar ingin menggerakkan pariwisata ya itu harus dilakukan. Orang berwisata akan difasilitasi misalnya swab harga khusus. Artinya prosedur itu dipermudah khusus bagi orang yang ingin berwisata, tidak untuk semua orang," ujarnya.

Hal ini dikatakan Ian hanya khusus wisatawan, karena menurutnya, orang bepergian dengan alasan bisnis, seberapa pun tinggi harga tiket, pasti akan dijalankan.

"Karena dia target bisnisnya ada. Tapi kalau berwisata, orang mau berwisata harus ribet, bayar ini bayar itu, dia pasti akan kesampingkan berwisata itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com