Selain industri restoran, pariwisata juga bergerak pada bidang utamanya yaitu industri perjalanan wisata.
Ian Hanafiah, pemilik Ero Tour sekaligus Ketua ASITA Sumbar menjelaskan, kondisi saat ini para pelaku usaha wisata entah dari Ero Tour dan ASITA, semua banyak beralih ke pekerjaan lainnya.
Baca juga: Dispar Sumbar Simulasikan Kunjungan Wisatawan Era New Normal
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa ketika semua kondisi berjalan normal, para pelaku wisata tersebut akan dipanggil kembali olehnya.
"Karyawan memaklumi, kita akan panggil kembali begitu kondisi normal. Kita sudah melihat SOP yang dibuat Provinsi, dan kita saat ini sedang bagaimana implementasinya di destinasi," kata Ian.
Lanjutnya, ketika implementasi tersebut berjalan dengan baik, maka akan diteruskan untuk mengabarkannya keluar bahwa pariwisata Sumbar sudah siap melayani wisatawan sesuai SOP kesehatan.
Selain itu, Ian mengatakan, pariwisata mengedepankan keyakinan orang untuk berwisata. Oleh karena itu, ia mengungkapkan, wisatawan yang akan disasar terlebih dahulu adalah wisatawan nusantara.
"Saya harap ketika semua daerah di Indonesia ini sudah menyatakan aman untuk bepergian, orang akan senantiasa pasti berkunjung. Kami sudah tahu orang-orang itu sudah bosan di rumah, dan begitu aman, mereka akan bepergian dan berwisata. Ini peluang kita," jelasnya.
Satu hal yang menjadi permasalahannya adalah orang kesulitan bepergian lantaran dokumen yang begitu rumit sebagai syarat.
"Misalnya bayar swab, rapid test dan lainnya. Itu menimbulkan biaya yang sangat tinggi akhirnya orang berpikir bahwa wisata itu adalah nomor sekian. Jadi orang berwisata nanti dulu lah, itu berat," tambahnya.
Baca juga: Pemprov Sumbar Minta Daerah Siapkan Protokol Wisata Era New Normal
Ia pun sudah membicarakan terkait hal ini kepada gubernur Sumatera Barat. Menurutnya, gubernur bersemangat memfasilitasi wisatawan terkait rapid test, swab dan lainnya.
Lebih lanjut Ian menerangkan, jika ini benar terjadi, maka pihaknya akan melapor ke ASITA pusat dan melaporkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar dapat memfasilitasi kemudahan berwisata.
"Kalau memang benar ingin menggerakkan pariwisata ya itu harus dilakukan. Orang berwisata akan difasilitasi misalnya swab harga khusus. Artinya prosedur itu dipermudah khusus bagi orang yang ingin berwisata, tidak untuk semua orang," ujarnya.
Hal ini dikatakan Ian hanya khusus wisatawan, karena menurutnya, orang bepergian dengan alasan bisnis, seberapa pun tinggi harga tiket, pasti akan dijalankan.
"Karena dia target bisnisnya ada. Tapi kalau berwisata, orang mau berwisata harus ribet, bayar ini bayar itu, dia pasti akan kesampingkan berwisata itu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.