Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli 2020, Pariwisata Yogyakarta Mulai Buka Secara Bertahap

Kompas.com - 21/06/2020, 20:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo mengatakan, pariwisata DIY siap menyambut new normal pada awal Juli 2020.

Singgih menerangkan bahwa hingga saat ini, Yogyakarta sudah menyiapkan protokol kesehatan yaitu Standar Operasional Protokol (SOP) untuk tempat wisata dan restoran.

"Selama pandemi ini kami tidak hanya diam, bulan Mei lalu kami lakukan juga persiapan jika seandainya kemudian pemerintah pusat sudah mengizinkan untuk membuka kembali pariwisata maka kami mempersiapkan diri dengan menambahkan fasilitas kesehatan dan kebersihan di tempat wisata," kata Singgih dalam Live Streaming "Sosialisasi Kenormalan Baru Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif", Sabtu (20/6/2020).

Pemerintah DIY, lanjutnya, telah memberikan subsidi terhadap destinasi wisata salah satunya untuk pengadaan wastafel gerabah. Gerabah dipilih dalam rangka memberdayakan produsen gerabah yang ada di DIY.

Baca juga: Pembukaan Pariwisata Yogyakarta Tunggu Rekomendasi Gugus Tugas

"Kami sebarkan dalam bentuk jadi, dan kami berikan juga ongkos untuk memasang dan bahan-bahan yang memang diperlukan untuk pemasangan itu," terangnya.

Kemudian, pada bulan Juni, pihaknya melakukan penguatan terhadap kesiapan destinasi, salah satunya menerbitkan SOP detail beberapa sektor pariwisata.

Singgih menuturkan, pihaknya telah bekerja sama dengan asosiasi dan forum komunikasi destinasi desa wisata kabupaten atau kota.

"Sehingga SOP yang kami produk itu nanti betul-betul dipakai bersama. Saat ini kami sedang dalam proses penerbitan regulasi peraturan Gubernur," ujarnya.

Candi Prambanan dengan tinggi bangunan utama 47 meter.SHUTTERSTOCK/WINDU_DOLAN Candi Prambanan dengan tinggi bangunan utama 47 meter.

Dalam seminggu terakhir, kata dia, pariwisata Yogyakarta juga tengah melakukan simulasi untuk memastikan SOP dan kesiapan destinasi wisata.

Selanjutnya, minggu depan, pihaknya masih akan terus melakukan simulasi. Akhir minggu nanti, kata Singgih, akan dilakukan ujicoba secara terbatas.

"Kami juga lakukan peningkatan SDM dengan cara pelatihan online bekerja sama dengan mitra. Jadi itu yang kami lakukan, sehingga Yogyakarta akan berakhir masa tanggap darurat bencananya pada akhir Juni," ujarnya.

Selain itu, ia juga menuturkan akan mendistribusikan face shield, thermogun, dan tempat sampah tertutup ke seluruh destinasi wisata di DIY. Hal ini rencananya dilakukan pada minggu depan.

Baca juga: Yogyakarta Siap Buka Pariwisata, Wisatawan Diminta Patuhi Protokol New Normal

"Kita siap-siap awal Juli kita sudah memasuki new normal tentunya dengan segala persiapan yang telah disiapkan. Semoga nanti kita bisa buka pariwisata bertahap, jadi tidak semuanya, ada jam operasional, kapasitas 50 persen," tambahnya.

Pariwisata Yogyakarta juga telah menyiapkan fasilitas tracing bagi wisatawan yang akan berkunjung.

Singgih menuturkan masyarakat harus melakukan reservasi online terlebih dahulu jika ingin mengunjungi tempat wisata.

"Sehingga ini dapat memastikan apabila terjadi sesuatu kita dapat lakukan tracing secara mudah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com