Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Wajib Berkunjung ke Yellow Crane Tower Saat di Wuhan China

Kompas.com - 07/08/2020, 11:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Yellow Crane merupakan salah satu tempat wisata yang masuk daftar untuk dikunjungi saat berada di Wuhan, China.

Bangunan yang terletak dekat dengan Sungai Yangtze sudah ada sejak zaman dahulu.

"Tempat wisata ini dibangun dari tahun 223 Masehi,” kata Pemilik Ayo Travelink Club, Henry Huang.

Hal ini diungkapkan dalam acara Live Instagram Kompas.com Travel Talk “Jalan-jalan ke Wuhan hingga Guizhou China, Bisa Nikmati Apa Saja?”, Kamis (30/7/2020).

Namun, selain merupakan menara kuno, mengapa wisatawan harus berkunjung ke Yellow Crane Tower saat berada di Wuhan?

Baca juga: Tips Cari Kuliner Halal di Wuhan China

  • Ikon Kota Wuhan

Berdiri setinggi 51,4 meter, tempat wisata ini merupakan ikon dari Kota Wuhan yang terletak di Snake Hill. Tepatnya di tepi Sungai Yangtze.

Ilustrasi Wuhan - Tempat wisata Yellow Crane Tower yang merupakan ikon Kota Wuhan, China.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Wuhan - Tempat wisata Yellow Crane Tower yang merupakan ikon Kota Wuhan, China.

Namun sebelum dijadikan sebagai tempat wisata dan ikon Kota Wuhan, mengutip Travelchinaguide.com, menara yang sudah ada sejak Zaman Tiga Negara, juga dikenal sebagai Samkok, awalnya adalah menara pantau.

Ratusan tahun pun berlalu, Yellow Crane Tower pun beralihfungsi menjadi menara biasa yang terletak di lokasi dengan pemandangan yang indah.

Selama Dinasti Ming (1368 – 1644) dan Dinasti Qing (1644 – 1911), menara tersebut sempat dihancurkan dan dibangun kembali selama tujuh kali.

Pada 1884, menara akhirnya benar-benar hancur akibat api. Namun, Yellow Crane Tower dibangun kembali pada 1981.

Baca juga: Rekomendasi Kuliner di Wuhan China, Cocok untuk Pencinta Pedas

 

Ilustrasi Wuhan - Tempat wisata Yellow Crane Tower yang merupakan ikon Kota Wuhan, China.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Wuhan - Tempat wisata Yellow Crane Tower yang merupakan ikon Kota Wuhan, China.

  • Jadi obyek sebuah puisi

Mengutip CGTN, tempat wisata tersebut menjadi sangat terkenal karena sebuah puisi yang ditulis oleh Cui Hao pada zaman Dinasti Tang.

Puisi yang berjudul “Yellow Crane Tower” tersebut membuat menara yang dulunya dijadikan sebagai menara pantau semakin dikenal di seluruh negeri.

Saat ini, puisi tersebut dianggap sebagai salah satu karya agung dalam dunia puisi China. Bahkan anak-anak sekolah dasar juga harus mempelajari puisi tersebut.

Saat berkunjung ke Yellow Crane Tower, mungkin kamu bisa sambil membaca puisi tersebut agar pengalaman berlibur semakin unik.

Selain Cui Hao, mengutip The Culture Trip, beberapa penyair lainnya juga menjadikan tempat wisata ini sebagai inspirasi mereka.

Salah satunya adalah Li Bai Shi dengan puisinya yang berjudul “Seeing off Meng Haoran for Guangling at the Yellow Crane Tower”.

Baca juga: Wisata ke Wuhan, Kunjungi Tempat Lahir Seni Bela Diri Tai Chi

  • Memiliki bentuk bangunan unik

Yellow Crane Tower memiliki lima lantai dengan bentuk bangunan yang mengkombinasikan struktur segi delapan dan persegi.

Setiap atap pada menara tersebut dihiasi oleh 100.000 ubin berlapis kaca berwarna kuning. Sama seperti namanya, setiap bagian atap yang menjuntai ke atas menyerupai kepakan sayap burung bangau.

 

Ilustrasi Wuhan - Pemandangan sebagian Kota Wuhan dan Sungai Yangtze yang bisa dilihat dari Yellow Crane Tower, China.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Wuhan - Pemandangan sebagian Kota Wuhan dan Sungai Yangtze yang bisa dilihat dari Yellow Crane Tower, China.

  • Setiap lantai memiliki koleksi seni yang berbeda

Memiliki lima lantai, tempat wisata ini menawarkan koleksi seni yang berbeda-beda. Lantai satu, mengutip Visitourchina.com, memiliki lukisan mural bernama White Clouds and Yellow Crane yang terdiri dari 756 potongan enamel.

Selain lukisan yang menggambarkan suasana surgawi, lantai satu memiliki dinding yang dihiasi dengan sebuah prasasti kayu bertuliskan sejarah bangunan tersebut dalam bentuk kaligrafi elegan.

Sementara lantai dua memiliki sebuah tablet berlapis emas yang bercerita seputar sejarah Yellow Crane Tower pada Dinasti Tang. Ada juga lukisan mural Sun Quan Builds the City.

Lantai tiga hingga lantai lima dipenuhi oleh berbagai macam lukisan dan kaligrafi dengan berbagai tema yang menarik.

Baca juga: 5 Alasan East Lake di Wuhan China Disukai Wisatawan

Namun untuk lantai tiga, wisatawan bisa melihat puisi-puisi yang menuliskan keindahan Yellow Crane Tower dari berbagai dinasti.

Jika ingin melihat panorama Sungai Yangtze, Wuhan Yangtze River Bridge, dan sebagian bangunan perkotaan di Wuhan, wisatawan bisa naik ke puncak menara tersebut.

  • Berkunjung pakai kode QR

Saat ini, Yellow Crane Tower telah dibuka kembali sejak 1 Juni 2020 setelah sebelumnya ditutup sementara pada 23 Januari.

Mengutip CGTN, tempat wisata tersebut membuka sebagian area luar ruangannya pada 29 April. Kini, wisatawan bisa berkunjung ke area dalam ruangan.

Meski begitu, pihak tempat wisata berlakukan serangkaian protokol kesehatan. Jumlah wisatawan harian tidak boleh melebihi angka 5.400.

Sementara wisatawan yang berada di menara tidak boleh lebih dari 300 dalam satu waktu. Wisatawan juga harus menunjukkan kode QR kesehatan dan diperiksa suhu tubuhnya.

Baca juga: Kalahkan Beijing, Wuhan Jadi Destinasi Wisata yang Ingin Dikunjungi Orang China

Yellow Crane Tower menjual tiket masuk dengan harga yang berbeda. Orang dewasa dikenakan 70 Yuan atau sekitar Rp 144.444.

Sementara untuk anak-anak dengan tinggi 120 – 140 cm, harga tiketnya adalah 35 Yuan atau sekitar Rp 72.222. Anak dengan tinggi di bawah 120 cm bisa masuk dengan gratis.

Jam operasional Yellow Crane Tower pada April – Oktober adalah 08:00 – 18:00 waktu setempat. Sementara November – Maret adalah 08:00 – 17:00 waktu setempat.

Pada masa pandemi seperti saat ini, kamu masih belum bisa melakukan perjalanan ke China. Jika sudah memungkinkan, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Adapun protokol kesehatan yang dimaksud yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com