KOMPAS.com - Aktor dan Travel Enthusiast Dion Wiyoko berbagi cerita liburannya dalam Live Instagram Kompas.com Travel Talk bertemakan Wisata Alam Indah dan Nyaman di Banyuwangi, Rabu (9/9/2020).
Ia pergi berlibur dan melihat langsung bagaimana tempat wisata di Banyuwangi sudah menerapkan protokol kesehatan Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE).
Salah satu tempat yang ia kunjungi adalah Pantai Pulau Merah. Pantai ini lebih dikenal dengan nama pulau Merah.
View this post on Instagram
"Pantai Merah ini sebutannya lebih ke Oulau Merah. Jadi memang kalau di foto itu ada satu gugusan yang mana itu disebut sebagai pulau Merah. Dahulu kala Si Pulau Merah ini, si gugusan pulau ini tuh terlihat warna merah," kata Dion.
Baca juga: Ini Cara Banyuwangi Yakinkan Wisatawan agar Mau Berkunjung ke Sana
Lokasi pantai ini sekitar dua jam ditempuh dengan perjalanan darat dari Kota Banyuwangi. Pantai yang terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran ini juga dikenal sebagai lokasi cocok untuk surfing.
Pantai ini sudah dibuka kembali untuk umum dengan menerapkan protokol kesehatan. Dion pun kagum akan kebersihan pantai ini yang jarang ada sampah.
Selama masa pandemi, protokol kesehatan Covid-19 untuk wisatawan juga berjalan lancar sepenglihatannya.
Lalu apa saja protokol kesehatan di Pantai Pulau Merah?
1. Cek suhu tubuh sebelum masuk pantai
Sebelum diizinkan masuk ke pantai, wisatawan akan dicek suhu tubuhnya oleh petugas yang berjaga di pintu masuk.
Menggunakan alat thermo gun, wisatawan dengan suhu tubuh tinggi tidak diizinkan masuk dan akan ditempatkan di ruang isolasi sementara.
"Petugas gak bosan-bosan mengingatkan untuk menjaga kebersihan. Dari awal sudah disiapkan protokol kesehatan dari cuci tangan sampai cek suhu badan," kata Dion.
2. Warung-warung makan diberi sekat plastik
Beberapa area wisata yang memiliki rumah makan atau warung makan pun tak luput dari protokol kesehatan CHSE.
Baca juga: Lomba Surfing di Pantai Pulau Merah, Pelajar Wawancarai Wisman
Ia melihat semua warung makan di sekitar pantai Pulau Merah diberi sekat plastik antara area pelanggan dan penjual.
Selain itu, ketika masuk ke warung-warung pun juga telah tersedia hand sanitizer. Ada juga petugas yang mewajibkan pengunjung mencuci tangan sebelum masuk ke warung makan.
3. Ada tempat karantina sementara di Pantai Merah
Dion melanjutkan, protokol kesehatan CHSE di Banyuwangi juga tak main-main. Hal itu ia ceritakan dalam Live Instagram ini.
Ia melihat bagaimana Pantai Merah memiliki tempat karantina sementara bagi pengunjung yang bersuhu tubuh lebih dari 37,3 derajat celsius.
Menurut Dion, perjalanan cukup panjang menuju Pantai Merah bisa membuat suhu tubuh pengunjung naik. Misal ada 5 orang, bisa jadi 2 di antaranya suhu badannya naik.
"Gimana caranya nih? Nah, yang tiga nya itu boleh menikmati pantai, tapi yang dua nya ini diisolasi sementara dulu," ujar dia.
Baca juga: Pantai Pulau Merah, Primadona Pariwisata Banyuwangi
Meski demikian, imbuh Dion, belum tentu wisatawan bersuhu tubuh tinggi itu positif Covid-19.
Namun, penyediaan ruang isolasi sementara ini dinilai salah satu penanda kesiapan pariwisata Banyuwangi dalam mengantisipasi pencegahan penyebaran Covid-19.
Pantai Pulau Merah memiliki keunikan yang berbeda dengan pantai lainnya di Banyuwangi. Salah satu yang paling khas adalah pantai pasir putihnya.
Selain itu, wisatawan bisa menikmati indahnya pantai dengan berjalan-jalan, dan tentunya berfoto.
Tak lupa, jika kamu penikmat surfing atau ingin melihat para surfer profesional berlatih, bisa datang ke pantai ini.
Pantai ini pun juga menyediakan berbagai perlengkapan latihan surfing yang lengkap dengan instrukturnya.
Baca juga: De Djawatan Banyuwangi Sudah Terapkan Protokol Kesehatan, Seperti Apa Keindahannya?
Jika kamu pemula dan ingin belajar, tentu disarankan mengunjungi pantai ini. Ombak yang tak begitu besar, dan garis pantai yang panjang cocok bagi kamu yang ingin berlatih surfing.
Biaya sewa papan selancar sekaligus instruktur sekitar Rp 100.000-350.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.