Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang di Jabar, Ada Rapid Tes Acak untuk Wisatawan

Kompas.com - 28/10/2020, 19:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Kerja sama dengan asosiasi pelaku pariwisata

Selanjutnya, Iwan mengatakan, pihaknya juga meminta kepada asosiasi pelaku pariwisata untuk memeriksa kembali kesiapan mereka sejauh mana.

Kemudian, Iwan juga meminta mereka untuk turut mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan oleh wisatawan.

Untuk kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Iwan menuturkan bahwa pihaknya meminta data pemesanan daring untuk memantau pergerakan wisatawan.

“Sekarang masih pengumpulan data, akan digabung dengan data yang langsung diminta dari daerah ke hotel-hotel,” ucap Iwan.

Baca juga: Road Trip Keliling Geopark Ciletuh Sukabumi, Bisa ke Mana Saja?

Saat ini, kawasan Bandung sekitarnya dan Pangandaran sekitarnya memiliki jumlah pemesanan hotel paling banyak. Namun data akan terus berubah.

Iwan menambahkan, rata-rata pemesanan dilakukan oleh masyarakat usia 30-35 tahun dengan rata-rata menginap selama tiga hari dua malam.

“Kami juga imbau ke online travel agent (OTA), mereka harus disiplin sampaikan ke pemerintah berapa banyak yang melakukan pemesanan supaya kami lebih mudah melakukan pelacakan,” pungkas Iwan.

Sebelumnya, Kepala Disparbud Jabar Deddy Taufik mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan data dari para pelaku industri pariwisata untuk memprediksi berapa banyak wisatawan yang akan memasuki Jabar.

“Dalam beberapa hari bakal ditunggu data dari PHRI, tempat wisata, data akan kita analisa bersama untuk antisipasi kunjungan,” ujar Deddy kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Melalui data tersebut, nantinya pihak Deddy akan mengetahui daerah mana saja yang akan memiliki jumlah kunjungan terbanyak untuk semakin diawasi penerapan protokol kesehatannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com