Kerja sama dengan asosiasi pelaku pariwisata
Selanjutnya, Iwan mengatakan, pihaknya juga meminta kepada asosiasi pelaku pariwisata untuk memeriksa kembali kesiapan mereka sejauh mana.
Kemudian, Iwan juga meminta mereka untuk turut mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan oleh wisatawan.
Untuk kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Iwan menuturkan bahwa pihaknya meminta data pemesanan daring untuk memantau pergerakan wisatawan.
“Sekarang masih pengumpulan data, akan digabung dengan data yang langsung diminta dari daerah ke hotel-hotel,” ucap Iwan.
Baca juga: Road Trip Keliling Geopark Ciletuh Sukabumi, Bisa ke Mana Saja?
Saat ini, kawasan Bandung sekitarnya dan Pangandaran sekitarnya memiliki jumlah pemesanan hotel paling banyak. Namun data akan terus berubah.
Iwan menambahkan, rata-rata pemesanan dilakukan oleh masyarakat usia 30-35 tahun dengan rata-rata menginap selama tiga hari dua malam.
“Kami juga imbau ke online travel agent (OTA), mereka harus disiplin sampaikan ke pemerintah berapa banyak yang melakukan pemesanan supaya kami lebih mudah melakukan pelacakan,” pungkas Iwan.
Sebelumnya, Kepala Disparbud Jabar Deddy Taufik mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan data dari para pelaku industri pariwisata untuk memprediksi berapa banyak wisatawan yang akan memasuki Jabar.
“Dalam beberapa hari bakal ditunggu data dari PHRI, tempat wisata, data akan kita analisa bersama untuk antisipasi kunjungan,” ujar Deddy kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).
Melalui data tersebut, nantinya pihak Deddy akan mengetahui daerah mana saja yang akan memiliki jumlah kunjungan terbanyak untuk semakin diawasi penerapan protokol kesehatannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.