KOMPAS.com – Maskapai penerbangan Delta Airlines bekerja sama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk menawarkan program pelacakan kontak bagi wisatawan yang tiba di AS.
Melansir Fox News, Kamis (3/12/2020), maskapai dengan basis di Atlanta tersebut membagikan rincian program yang akan dimulai sekitar dua pekan mendatang.
Mulai Selasa (15/12/2020), penumpang yang terbang dengan Delta Airlines dari lokasi internasional mana pun akan diminta secara sukarela memberikan lima informasi.
Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Jaminan Bebas Karantina Bagi Turis Inggris Raya
Informasi itu meliputi nama, email, alamat di AS, dan dua nomor yang dapat dihubungi. Seluruh informasi akan secara aman dikirim langsung ke CDC melalui US Customs and Border Protection.
“Ini akan memberi CDC akses ke data secara cepat dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memberi tahu penumpang yang terdampak melalui departemen kesehatan setempat,” kata Delta Airlines melalui keterangan pers, mengutip Fox News.
Tujuan dari program tersebut adalah untuk memberi tahu penumpang yang terdampak lebih tepat waktu dibandingkan dengan metode saat ini.
Baca juga: Maskapai Ini Larang 550 Penumpang Naik Pesawat Mereka, Kenapa?
Melalui metode saat ini, CDC diberikan manifes penerbangan setelah penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 diidentifikasi.
Seluruh penumpang yang duduk dua kursi dari kasus yang dikonfirmasi kemudian akan diidentifikasi. Departemen kesehatan setempat kemudian akan dihubungi serta diberi tugas untuk menindaklanjut.
Dengan memberikan informasi pelacakan kontak secara sukarela langsung ke CDC, program Delta diharap dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memberi tahu individu yang terpapar.
Tidak hanya itu, program pelacakan kontak milik Delta Airlines dan CDC juga diharap dapat mengurangi penyebaran lebih lanjut Covid-19.
Baca juga: Penerbangan Bebas Karantina Italia-Amerika Serikat Segera Diluncurkan
“Studi independen telah menunjukkan, banyak lapisan perlindungan yang telah diterapkan oleh Delta secara efektif meminimalkan risiko penularan Covid-19,” kata Chief Customer Experience Officer Delta Airlines Bill Lentsch.
Dia melanjutkan, pelacakan kontak menambah satu lapisan penting lainnya pada upaya mereka untuk memastikan keselamatan selama penerbangan.
Tidak hanya itu, Lentsch juga mengatakan bahwa pihaknya ingin pelanggan merasa aman saat kembali bepergian.
Baca juga: Maskapai Penerbangan di AS Tawarkan Tes Covid-19 Gratis
“Program sukarela ini merupakan cara lain dalam memberikan jaminan tambahan kepada pelanggan dan karyawan,” pungkasnya.
Saat ini, Delta mewajibkan seluruh penumpang memakai masker selama penerbangan. Kursi tengah pun tidak digunakan hingga setidaknya 30 Maret 2021 guna memaksimalkan aturan jaga jarak.
Baru-baru ini, maskapai penerbangan tersebut juga mengumumkan program lain yang menyediakan perjalanan bebas karantina ke Italia melalui program pengujian trans-Atlantik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.