Padahal, negara ini memiliki banyak spot wisata menarik untuk dikunjungi. Sebut saja Katedral Chi?in?u, Orheiul Vechi, Cricova Winery, Tipova Monastery, dan Bendery.
Baca juga: Mau Jalan-jalan ke Eropa dari Rumah? Ikut Virtual Tour Kompas.com ke Bosnia-Herzegovina
Selain itu, banyak titik-titik di negara ini yang menampilkan pemandangan benteng dan biara yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Lihat postingan ini di Instagram
Mirip dengan Moldova, Liechtenstein terkunci di antara Swiss dan Austria. Negara mikro dengan luas area160 kilometer (km) ini memiliki populasi kurang dari 40.000 orang.
Absennya bandar udara menjadikan penerbangan ke negara ini sulit. Bus atau kereta api merupakan alternatif perjalanan terbaik untuk sampai di negara yang tidak lebih besar dari Kota New York tersebut.
Hampir mirip dengan bentang alam Swiss, Liechtenstein memiliki pemandangan khas Gunung Alpen yang menyejukkan mata.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Vaud, Swiss, Ada Danau Terbesar di Eropa
Meski terisolasi, Liechtenstein sebenarnya memiliki standar hidup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Hal ini bisa terjadi karena Liechtenstein memiliki sektor usaha finansial yang mumpuni.
Sebagai informasi, pada 2017, jumlah turis atau wisatawan yang masuk ke Liechtenstein hanya 69.000 orang.
Lihat postingan ini di Instagram
Negara ini memiliki ukuran lebih kecil dari Liechtenstein dan dikelilingi oleh Italia. Secara geografis, San Marino berada di Timur Laut Italia, dekat dengan perairan Adriatik.
Menurut legenda, San Marino merupakan negara republik tertua di dunia. Negara ini pertama kali ditemukan oleh seorang tukang batu bernama Marinus pada abad ke-4 sebelum masehi.
Baca juga: Liburan ke Titlis di Swiss, Ada Jembatan Gantung Tertinggi di Eropa
Selain memiliki sejarah menarik, San Marino memiliki banyak landmark cantik, seperti katedral dan benteng-benteng khas abad ke-11. Salah satu wisata populernya adalah Monte Titano yang merupakan puncak tertinggi di San Marino.
Namun sayang, meski memiliki sejumlah tempat wisata indah dan memanjakan mata, San Marino nyatanya menjadi salah satu negara di Eropa dengan jumlah pengunjung terendah.
Pada 2017, jumlah wisatawan yang mengunjungi negara yang dipimpin oleh Nicola Selva da Michele Muratori ini hanya 60.000 pengunjung.
Lihat postingan ini di Instagram
Bosnia-Herzegovina merupakan negara bekas Republik Yugoslavia yang pecah pada 1992. Meski telah memasuki masa-masa damai, tetapi pamor pariwisata negara ini kalah jauh jika dibandingkan dengan negara tetangganya, Kroasia.
Baca juga: Geser London Heathrow, Bandara di Paris Jadi yang Tersibuk di Eropa
Mirip dengan kondisi geografis Moldova dan Liechtenstein, Bosnia-Herzegovina hampir tidak memiliki akses ke laut. Rekor garis pantai yang dimiliki negara ini adalah sepanjang 12 mil di perairan Adiratik.
Salah satu faktor tidak populernya Bosnia-Herzegovina di mata turis adalah terbatasnya fasilitas dan infrastruktur. Negara ini bahkan tidak memiliki jalur darat yang mumpuni.
Selain itu, banyaknya ranjau darat bekas perang pada 1990-an juga menjadi hal yang dikhawatirkan para pelancong. Saat ini, diperkirakan terdapat 80.000 ranjau darat yang tersebar di seluruh negeri.
Meski demikian, negara dengan ibu kota Sarajevo tersebut memiliki banyak medan pegunungan dengan pemandangan spektakuler.
Baca juga: Ada Sistem Traffic Light bagi Pelancong di Uni Eropa, Apa Itu?
Di samping itu, negara ini dijuluki sebagai “Yerusalem di Tanah Eropa”, karena memiliki pemeluk agama yang beragam.
Menurut catatan Travel Awaits pada 2017, negara tersebut memiliki sekitar 770.000 pengunjung tahunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.