“Bayangan saya (saat) dua sektor ini digabungkan, kalau bisa mencapai kontribusi PDB 15-20 persen, merupakan satu pencapaian yang baik buat kami di kementerian,” imbuhnya.
Baca juga: Unik, Martabak Bangka Ini Pakai Arang Bambu Jepang
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, dia mengatakan bahwa ternyata ada hikmah yang diberikan terhadap pariwisata.
Sebab, jika menilik pada masa sebelum Sandiaga menjabat sebagai Menparekraf, pariwisata Nusantara terlalu fokus dalam mengejar kuantitas yang kalah dengan Thailand dan Malaysia.
“Sekarang, kita pikir mungkin bukan kuantitas tapi kualitas yang harus kita kejar. Lama tinggalnya wisatawan di Indonesia, bagaimana dampak positifnya terhadap lingkungan, sosial, dan dunia usaha kita dengan mengonsumsi produk-produk ekonomi kreatif kita,” jelasnya.
Baca juga: Puas Jelajah Nglanggeran, Saatnya Beli Topeng dan Santap Ingkung Ayam
Dengan mengejar dari sisi kualitas, Sandiaga tidak menampik bahwa wisatawan akan kembali ke negaranya dengan cerita soal Indonesia yang penuh akan nuansa positif dan kesan yang mendalam.
Jika diibaratkan, Sandiaga mengatakan bahwa mereka datang sebagai seorang turis namun pulang sebagai keluarga dari Indonesia.
“Menurut saya harusnya kita mulai tata ulang di tengah-tengah (pandemi),” pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.