Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Indonesia yang Saling Terikat

Kompas.com - 28/04/2021, 20:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif hampir selalu dipertemukan dari setiap sudut.

“Pertama, kita berpariwisata itu, begitu tiba, the site, the sound, the feel, the smell, the taste, the vibrations, the resonancy, semuanya dengan produk ekonomi kreatif,” ujar dia.

Baca juga: Desa Wisata di Banjarnegara, Kerajinan Keramik hingga Tubing di Goa

Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga dalam BEGINU Season 2 Episode 8 bertajuk “Sandiaga Uno, Bola Basket dan Pengalaman Berkali-kali Jatuh dan Bangkit” yang diunggah dalam akun YouTube Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Selain itu, kuliner dan musik yang disuguhkan suatu destinasi wisata kepada para wisatawan juga mengandung unsur ekonomi kreatif.

Sebagai contoh, saat melancong ke Bali, Sandiaga mengungkapkan bahwa hal yang paling dikangeni olehnya adalah suara gamelan dan tariannya.

Baca juga: 17 Oleh-oleh Kekinian Khas Bali, Apa Saja?

Smell-nya produk ekonomi kreatif. Makanannya, nasi Bali, sate lilit, bebek tepi sawah, dan sebagainya (produk ekonomi kreatif),” tuturnya.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa pariwisata bukan hanya keindahan alamnya saja namun juga budaya.

Hikmah di balik pandemi, kualitas lebih dikejar

Sandiaga mengatakan bahwa pariwisata Indonesia berkontribusi sekitar empat persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Jika dibandingkan dengan Thailand dan Filipina, angkat tersebut terbilang cukup jauh lantaran menurut Sandiaga sektor pariwisata kedua negara tersebut berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap PDB negara masing-masing. 

Pemandangan Danau Toba di Sumatera Utara (dok. Instagram @disparkabsamosir).dok. Instagram @disparkabsamosir Pemandangan Danau Toba di Sumatera Utara (dok. Instagram @disparkabsamosir).

“Kalau ekonomi kreatif, kita nomor tiga di dunia setelah Amerika dengan Hollywood dan Korea dengan K-Pop. Ekonomi kreatif sudah punya runway yang bagus, tinggal gimana pariwisatanya,” ucap Sandiaga.

“Bayangan saya (saat) dua sektor ini digabungkan, kalau bisa mencapai kontribusi PDB 15-20 persen, merupakan satu pencapaian yang baik buat kami di kementerian,” imbuhnya.

Baca juga: Unik, Martabak Bangka Ini Pakai Arang Bambu Jepang

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, dia mengatakan bahwa ternyata ada hikmah yang diberikan terhadap pariwisata.

Sebab, jika menilik pada masa sebelum Sandiaga menjabat sebagai Menparekraf, pariwisata Nusantara terlalu fokus dalam mengejar kuantitas yang kalah dengan Thailand dan Malaysia.

“Sekarang, kita pikir mungkin bukan kuantitas tapi kualitas yang harus kita kejar. Lama tinggalnya wisatawan di Indonesia, bagaimana dampak positifnya terhadap lingkungan, sosial, dan dunia usaha kita dengan mengonsumsi produk-produk ekonomi kreatif kita,” jelasnya.

Baca juga: Puas Jelajah Nglanggeran, Saatnya Beli Topeng dan Santap Ingkung Ayam

Dengan mengejar dari sisi kualitas, Sandiaga tidak menampik bahwa wisatawan akan kembali ke negaranya dengan cerita soal Indonesia yang penuh akan nuansa positif dan kesan yang mendalam.

Jika diibaratkan, Sandiaga mengatakan bahwa mereka datang sebagai seorang turis namun pulang sebagai keluarga dari Indonesia.

“Menurut saya harusnya kita mulai tata ulang di tengah-tengah (pandemi),” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com