Apabila berjalan ke bagian utara Desa Hatiheu, kamu akan menemukan pantai. Di pantai ini pasirnya hitam dan pada bagian Teluk Hatiheu banyak tumbuh pohon palem.
Selain itu, pengunjung juga bisa pergi ke Katedral Notre Dame. Di sana terdapat tempat istirahat yang sejuk, sehingga pengunjung dapat berteduh sejenak dari terik panas matahari di pulau Nuku Hiva.
Baca juga: 6 Air Terjun Eksotis di Kepulauan Sangihe, Pesonanya Menyejukkan Mata
Ada juga Teluk Anaho yang terletak dua kilometer di sebelah timur Hatiheu. Teluk ini dibingkai oleh perbukitan hijau yang berjajar dan suasananya yang sejuk mengundang wisatawan untuk berenang di sana.
Di teluk itu, pengunjung juga bisa snorkeling melihat keindahan karang kecil di alam bawah lautnya. Teluk ini menjadi spot snorkeling terbaik di Kepualauan Marquesas.
Selain menyelam, pengunjung juga bisa merasakan pengalaman menunggang kuda di Desa Anaho dan Hatiheu.
Di antara semuanya, salah satu aktivitas wisata paling menarik di pulau ini adalah pendakian ke Air Terjun Vaip di Desa Hakaui.
Baca juga: Perancis, Negara Pertama di Eropa yang Luncurkan Paspor Kesehatan Digital untuk Perjalanan
Air terjun yang ikonik ini terbentuk di tengah-tengah puncak basal bergerigi lembah Hakaui. Aliran air jatuh dari ketinggian 1.148 kaki (sekitar 349,9 meter), menjadikan air terjun ini yang tertinggi di Polinesia Perancis.
Setelah menikmati wisata alam di Pulau Nuku Hiva, para pengunjung bisa kembali beristirahat di Le Nuku Hiva Pearl Resorts.
Penginapan yang dirancang oleh seniman lokal ini terletak di taman tropis yang luas. Penginapan ini memiliki bungalow yang didominasi kayu dengan interior berkarakter Marquesas yang khas.
Baca juga: Taman Monet di Perancis Dibuka Kembali untuk Para Wisatawan
Para tamu diberikan berbagai pilihan bungalow mulai dari premium hingga deluxe. Premium Bay View Bungalow menjadi pilihan yang unggul di sana.
Bungalow ini dilengkapi dengan teras pribadi yang menawarkan pemandangan Teluk Taiohae yang indah serta puncak pegunungan yang mengelilinginya.
Perjalanan ke surga terpencil ini tidak mudah. Dibutuhkan waktu penerbangan selama delapan setengah jam dari Bandara Internasional San Francisco ke Bandara Tahiti Faa'a Polinesia Perancis.
Lalu, penerbangan dilanjutkan dengan menggunakan Tahiti Air ke Bandara Nuku Hiva selama empat jam. Setelah sampai di bandara, perjalanan dilanjutkan ke Kota Taiohae dengan kendaraan roda empat selama 90 menit.
Selama menempuh perjalanan, pengunjung bisa menikmati pemandangan menakjubkan seperti pakis tinggi dan pepohonan pinus yang menjulang tinggi di setiap tikungan tajam.
Baca juga: Perancis Larang Penerbangan Domestik Jarak Pendek, Ada Apa?
Di antara populasi masyarakatnya yang berkisar di bawah 3.000 orang, kasus Covid-19 di Nuku Hiva masih relatif sedikit. Hal itu dikarenakan letak pulau yang terpencil.
Baru-baru ini juga, pulau Nuku Hiva dibuka lagi untuk pengunjung. Bahkan pulau itu juga telah menyambut para turis dari Amerika Serikat yang mulai berdatangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.