Asal mula Banyuwangi
Patih Sidapaksa yang dikuasai oleh kemurkaan bertekad membunuh sang istri. Ia lalu berjalan pulang menemui Sri Tanjung.
Tanpa mencari tahu kebenaran dari ucapan sang raja, Sidapaksa menghunuskan keris pada sang istri.
Dalam keadaan sekarat Sri Tanjung berpesan pada sang suami. Ia ingin setelah mati, mayatnya dibuang ke sungai.
Jika air sungai tempat jasadnya dilemparkan mengeluarkan bau busuk, maka tandanya Sri Tanjung bersalah. Namun, jika air sungai tersebut mengeluarkan bau yang harum, artinya Sri Tanjung tak melakukan kesalahan apa pun.
Baca juga:
Setelah menghabisi nyawa istrinya, Patih Sidapaksa melemparkan jasad Sri Tanjung ke dalam sungai.
Tak disangka, bau harum tercium saat jenazah Sri Tanjung terkena air sungai.
Patih Sidapaksa menyesali perbuatannya. Ia menangisi kepergian sang istri sambil menyusuri aliran sungai dan berteriak "Banyuwangi", yang artinya air harum.
Sejak saat itulah daerah tersebut dinamakan Banyuwangi.