Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Radya Pustaka Surakarta Masih Tutup, Peminat Weton Jawa Harus Sabar

Kompas.com - 24/08/2021, 19:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Salah satu tempat wisata yang memungkinkan wisatawan untuk mengetahui weton Jawa mereka, yakni Museum Radya Pustaka di Surakarta, masih tutup hingga informasi lebih lanjut.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Koordinator Museum Radya Pusataka sekaligus Kurator Koleksi Museum, Bristian Agus Ariyanto.

“Tutup sementara sejak 5 Juli 2021 sampai sekarang. Buka kembali menunggu surat edaran Wali Kota yang baru,” ungkap dia kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Baca juga:

Mengutip sejumlah informasi dalam akun Instagram @museumradyapustakasurakarta, tempat wisata ini sudah menutup layanan kunjungan yang kerap diperpanjang sejak 30 Juni lalu.

Dalam salah satu unggahan, penutupan awal dilakukan berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surakarta Nomor 067/002 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro.

Pada saat itu, pihak museum menutup kunjungan wisatawan hingga 6 Juli sebelum ada pengumuman terbaru yang menyatakan bahwa penutupan diperpanjang pada 3-20 Juli.

Pengumuman tersebut mengacu pada SE Wali Kota Surakarta Nomor 067/2083 tentang PPKM Darurat Covid-19 di Kota Surakarta.

Kendati demikian, penutupan diperpanjang mulai 21 Juli hingga saat ini.

Museum dengan layanan pembacaan weton Jawa

Petugas Museum Radya Pustaka Solo membersihkan koleksi wayang peninggalan PB II dan X di museum setempat di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/9/2018). Ngisis wayang rangkaian kegiatan 'Suro Bulan Kabudayaan Tahun 2018' yang digelar Museum Radya Pustaka sejak 12 September 2018 hingga 11 Oktober 2018.KOMPAS.com/Labib Zamani Petugas Museum Radya Pustaka Solo membersihkan koleksi wayang peninggalan PB II dan X di museum setempat di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/9/2018). Ngisis wayang rangkaian kegiatan 'Suro Bulan Kabudayaan Tahun 2018' yang digelar Museum Radya Pustaka sejak 12 September 2018 hingga 11 Oktober 2018.

Mengutip buku Weton: Penentu Praktik Manajemen Laba yang ditulis oleh Lilik Purwanti (2021:67), weton adalah hari kelahiran yang berasal dari gabungan antara hari dan pasaran kelahiran.

Wongsorejo (1980:40) dan Ranoewidjojo (2009:17) mengatakan, dikutip dari Purwanti, weton masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Jawa sebagai sesuatu yang dapat memengaruhi kehidupan seseorang.

Selain itu, hari dan pasaran kelahiran seseorang juga dipercaya dapat memperlihatkan watak dan tingkah laku mereka.

Weton  juga dipercaya dapat memprediksi masa depan seseorang.

Baca juga:

Bristian mengatakan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Museum Radya Pustaka Surakarta dapat memanfaatkan fasilitas pembacaan weton Jawa.

“Bisa (dibacakan). Bisa sewaktu-waktu, tidak dipungut biaya. Tapi kalau datang ke museum, pastinya pada saat museum buka. Pasti dilayani,” ujar dia.

Sebelum ditutup akibat PPKM, jam operasional Museum Radya Pustaka adalah setiap Senin-Kamis pukul 09.00-15.00 WIB, Jumat pukul 09.00-11.00 WIB, dan Sabtu-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB.

Sementara itu, setiap Senin mereka tutup. Harga tiket masuk Museum Radya Pusataka adalah gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com