Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Koto Mesjid Riau, Penghasil Olahan Ikan Patin

Kompas.com - 13/09/2021, 15:12 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Desa Wisata Koto Mesjid di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, dikenal juga sebagai Kampung Patin.

Hal itu karena Desa Wisata Koto Mesjid merupakan lokasi budidaya ikan patin.

Penduduk desa tersebut memilliki moto "tiada rumah tanpa kolam" lantaran hampir tiap rumah memiliki setidaknya satu kolam berisi ikan patin.

Adapun warga dapat memanen 390-400 ton ikan patin dalam sebulan.

Warga juga mengolah ikan patin menjadi beragam produk kuliner, di antaranya kerupuk kulit patin, abon patin, bakso patin, siomay patin, nugget patin, otak-otak patin, cilok patin, ikan asin patin, batagor patin, dan es dawet patin. Selain itu, ada juga keripik batang pisang dan kelapa jelly (dekla).

Baca juga:

Di sela-sela kunjungannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa Desa Wisata Koto Mesjid menjadi sebuah inspirasi. 

"Dan hari ini kita canangkan patin harus go international, menggantikan salmon, karena ikan patin Indonesia memiliki kualitas yang baik dan bergizi tinggi, terutama di Provinsi Riau, dibandingkan dengan jenis ikan patin di negara lain," ujar Sandiaga melalui keterangan resminya, Minggu (12/9/2021). 

Selain produk kuliner, Desa Wisata Koto Mesjid menawarkan produk ekonomi kreatif lainnya, salah satunya olahan bambu. Proses pengolahannya juga melibatkan warga setempat, termasuk kaum difabel. 

Desa Wisata Koto Mesjid juga mengadakan program home recycle creative. Dalam program ini, sampah layak pakai atau limbah paralon dimanfaatkan menjadi pot, tempat tisu, baki gelas, hiasan dinding, piring lidi rotan, dan produk fashion

Wisata alam dan buatan

Salah satu tempat wisata buatan di Desa Wisata Koto Mesjid, Riau.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Salah satu tempat wisata buatan di Desa Wisata Koto Mesjid, Riau.

Wisatawan yang menghabiskan waktu di Desa Wisata Koto Mesjid bisa mengunjungi sejumlah tempat wisata alam, antara lain Sungai Kampar, Sungai Gagak, Lembah Aman, dan Talau Pusako. 

Untuk informasi, Sungai Kampar adalah salah satu sungai terpanjang di Riau, sedangkan Sungai Gagak mempunyai air terjun yang sayang dilewatkan.

Sementara untuk wisata buatan, pengunjung bisa pergi ke danau buatan yang dimanfaatkan sebagai PLTA di tahun 1991.

Kini danau tersebut dijadikan sebagai tempat wisata yang dijuluki Raja Lima dari Riau karena panorama alamnya yang mirip seperti di Raja Ampat di Papua. 

Wisatawan yang ingin bermalam di desa wisata ini dapat tinggal di 18 homestay yang berkonsep rumah warga, sehingga mereka bisa merasakan hidup sebagai penduduk setempat. 

Baca juga:

Salah satu dari 50 desa wisata terbaik ADWI 2021

Hasil olahan ikan patin di Desa Wisata Koto Mesjid di Riau.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hasil olahan ikan patin di Desa Wisata Koto Mesjid di Riau.

Desa Wisata Koto Mesjid adalah desa pemekaran dari Desa Pulau Gadang di tahun 1991.

Desa wisata tersebut merupakan salah satu dari 50 peserta yang terpilih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (23/8/2021), ADWI 2021 adalah lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Saat ini, Menparekraf Sandiaga dan Dewan Juri tengah melakukan visitasi ke-50 desa wisata tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com