Pada beberapa titik, terdapat tempat duduk untuk istirahat sejenak pada sisi kanan dan kiri jembatan kayu.
Suasananya begitu sejuk karena hembusan angin walau di tengah terik matahari. Pancaran sinar matahari terlihat dari sela-sela pohon berdaun rindang.
Heningnya kawasan wisata Piaynemo membuat saya sesekali bisa mendengar desahan napas dari beberapa rekan seperjalanan.
Untuk menuju ke puncak Piaynemo, terdapat satu titik pemberhentian. Di sisi kiri jalurnya terdapat sebuah gazebo kecil yang terlindung dalam rimbunan dedaunan.
Titik pemberhentian ini memiliki tiga jalur yakni jalur menuju ke bawah ke arah dermaga lain, jalur yang menuju langsung ke Top View of Piaynemo, dan jalur yang menuju ke spot pemandangan tepat di bawah Top View of Piaynemo.
Jalur yang mengarah langsung ke Top View of Piaynemo letaknya lebih tinggi dari dua jalur lainnya. Letak jalur ini berada di antara dua jalur tersebut.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Menarik di Raja Ampat, Kunjungi Usai Pandemi
Perjalanan dari titik pemberhentian menuju puncak Piaynemo tidak memakan waktu lebih dari 3 menit. Sesaat setelah berada pada anak tangga terakhir, hamparan laut biru dan hijau tosca menyambut mata.
Semilir angin laut berhembus dengan kencang di tengah teriknya matahari yang menyilaukan. Seekor burung berwarna hitam terlihat sedang terbang dari ranting ke ranting. Sesekali dia mengeluarkan suara mengikik.
Baca juga: Raja Ampat, Tempat Terbaik bagi Pencinta Diving
Ujung gardu pandang yang tidak dikelilingi bayangan pohon rindang. menawarkan pemandangan laut yang tidah terhalang oleh dedaunan hijau.
Titik ini cocok untuk menikmati panorama depan mata. Sekitar tujuh pulau kecil bertebaran di depan mata. Sementara pulau lainnya berukuran besar, bahkan ada yang memanjang.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Terindah di Asia, Salah Satunya Raja Ampat
Di ujung laut lepas, ada beberapa pulau memanjang yang siluetnya membentuk pemandangan bak pegunungan.
Belasan pulau kecil dan besar yang terlihat dari Piaynemo dihiasi oleh tumbuhan, rerumputan, dan pepohonan hijau pada bagian atasnya.
Sementara pada bagian bawah pulau-pulau tersebut adalah air laut berwarna hijau tosca dengan gradasi biru pekat.
Perbedaan warna ini menandakan bahwa air berwarna biru lebih dalam dari air berwarna hijau tosca.
Jika memandang perairan berwarna hijau tosca dengan mengernyitkan mata, wisatawan akan disuguhi oleh pemandangan batuan karang yang indah karena air lautnya sangat jernih.
“Puas-puasin foto di sini, lihat pemandangannya mumpung lagi sepi cuma kita aja. Soalnya kalau sebelum pandemi, lihat pemandangan dan foto-foto di sini sampai berebutan,” kata Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.