Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Wisata ke Puncak Bogor Saat Pandemi, Baru Kena Macet Ketika Pulang

Kompas.com - 05/11/2021, 10:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan wisata Puncak yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur kerap menjadi incaran wisatawan.

Sebab, daerah wisata ini menawarkan udara yang sejuk. Di samping itu, ada juga pemandangan perkebunan teh yang jarang ditemukan di Ibu Kota.

Daerah puncak juga terkenal akan deretan tempat wisatanya yang menarik. Tak ayal, kawasan Puncak Bogor sering mengalami kemacetan terlebih pada akhir pekan.

Baca juga: Rute ke Pasirjaya Cigombong, Spot Terbaik Melihat Golden Sunrise di Bogor

Wisata ke Puncak saat akhir pekan

Salah seorang wisatawan yang sempat berkunjung ke kawasan Puncak beberapa waktu belakangan ini adalah Bayu (33) asal Kota Bekasi. Meski berangkat pada akhir pekan, beruntungnya dia tidak mengalami kemacetan.

“Lupa tanggal berapa, berangkat ke Botanica Sanctuary hari Sabtu sekitar pukul 07.00 WIB. Posisinya ada ganjil genap, tapi kebetulan plat nomor mobilnya ganjil pada tanggal ganjil. Jadi aman,” kata dia, Kamis (4/11/2021).

Pada saat itu, perjalanan dari Kota Bekasi menuju Exit Tol Gadog di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogorh memakan waktu sekitar 1 jam. Sepanjang perjalanan, Bayu menuturkan bahwa dia tidak mengalami kemacetan, kecuali saat hendak keluar dari tol.

“Sebelum keluar tol, (jalur) masih ditutup. Kita nunggu hampir satu jam jadi mobil berderet ke puncak karena memang belum bisa keluar. Tapi, pagi itu belum ada pemeriksaan ganjil genap,” katanya.

Baca juga: Pasirjaya Cigombong, Spot Terbaik Melihat Golden Sunrise di Bogor

Setelah keluar dari tol, Bayu melanjutkan bahwa perjalanan ke tempat makan untuk sarapan dan beristirahat hingga pukul 10.30 WIB.

“Jam 10.30 WIB baru ke atas. Pas ke atas juga tidak macet. Macet hanya di tol, itu pun karena masih ditutup. Enggak tahu kenapa ditutup. Dari Bekasi juga lancar,” sambung dia.

Situasi ganjil genap di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021)KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Situasi ganjil genap di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021)

Wisata ke Puncak saat hari kerja

Beda halnya dengan Bayu, Anggita (24) asal Jakarta berwisata ke kawasan Puncak Bogor pada Selasa (26/10/2021). Dia menceritakan, awalnya dia hanya berniat jalan-jalan keliing Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB.

Namun, dirinya memutuskan untuk berkunjung ke Puncak karena pelat nomor mobil tidak sesuai dengan aturan ganjil genap yang sedang berlaku di Jakarta.

“Ada ide ke Puncak, spesifiknya mau ke kebun teh. Milih hari biasa karena pas lagi ibur kerja. Bosen di rumah aja, mau main gitu. Jadi pilihannya ke kebun teh. Tapi karena hujan di tol, tujuan berubah jadi ke tempat makan,” ungkap Anggita, Kamis.

Baca juga: Ada Wisata Ternak Lebah Madu di Lembah Gunung Pangrango, Seperti Apa?

Senada dengan Bayu, Anggita mengatakan bahwa saat itu dirinya tidak mengalami kemacetan sama sekali, baik itu saat masih di dalam tol maupun saat sudah berada di kawasan puncak.

Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa sempat mengalami kemacetan di dekat salah satu tempat wisata.

Terkait ganjil genap dan penutupan jalur, Anggita mengungkapkan bahwa dia tidak menemuinya saat berkunjung ke Puncak.

Baca juga: Puncak Halimun Camp Bogor, Kemah di Tengah Gunung Salak dan Gede Pangrango

“Waktu ke sana sih enggak ada. Mungkin karena hari kerja dan bukan akhir pekan. Kalau akhir pekan mungkin ada. Tapi, sebelum berangkat tetap cari informasi soal titik yang ada ganjil genapnya,” jelasnya.

Selain Anggita, ada juga Fathan (24) asal Kota Bogor yang melakukan perjalanan ke Puncak pada hari kerja. Tepatnya pada Kamis (7/10/2021).

Saat itu, dia memulai perjalanan sekitar pukul 10.00 WIB dari Kota Bogor. Dia sempat mengalami kemacetan, tetapi tidak separah saat arus balik.

“Gue ke Bumi Aki yang di Cipanas buat makan siang ngerayain ulang tahun bundanya pacar gue. Jalanan pas naik sepi, macet sih, tapi enggak separah pas turun,” kata Fathan, Kamis.

Baca juga: Jalur Trekking Paling Menawan di Kaki Gunung Salak Bogor

Baru kena macet saat pulang

Meski Bayu dan Anggita sama-sama tidak mengalami kemacetan saat berangkat ke Puncak, keduanya sempat mengalami kemacetan saat hendak kembali ke kediaman masing-masing.

“Pas Minggu setelah menginap semalam di Bogor, Puncak, tetap macet. Baru turun jam 14.30 WIB karena baru dibuka untuk arah ke bawah karena sebelumnya ditutup. Kondisi jalannya padet parah, banyak banget motor,” jelas Bayu.

Sejumlah pengendara terjebak kemacetan di Jalur Puncak Bogor, Tugus Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Sejumlah pengendara terjebak kemacetan di Jalur Puncak Bogor, Tugus Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sementara Anggita, dia mengalami kemacetan setelah sepanjang Selasa sore berwisata di kawasan Puncak. Menurut pantauannya, arus balik dari Puncak menuju Jakarta sangat padat.

“Macet banget banyak mobil-mobil pribadi plat nomor Jakarta dan mobil angkutan barang juga,” pungkasnya.

Fathan juga mengatakan hal yang sama. Dia baru mengalami kemacetan usai berwisata dari Bumi Aki dan area kebun teh.

“Pas mau turun macet banget. Macetnya di Megamendung sama Pasar Cisarua. Enggak merhatiin banget, (tapi saat itu) ramai deh kayaknya (sama plat nomor asal Jakarta),” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com