Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Arborek di Raja Ampat akan Berlakukan Tiket Masuk

Kompas.com - 09/11/2021, 14:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Arborek bernama Ronald Mambrasar mengatakan, pihaknya akan berlakukan tiket masuk resmi kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

“Harapan ketika Pokdarwis (kelompok sadar wisata) dibentuk, ingin mengubah hal-hal seperti itu (pengaturan harga untuk kegiatan wisata). Contohnya adalah tiket masuk,” kata dia kepada Kompas.com di Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Arborek, Desa Wisata di Raja Ampat yang Punya Ikon Tersendiri

Ronald menjelaskan, saat ini tarif yang baru disepakati dan diatur secara bersama adalah harga penginapan yang berada pada kisaran Rp 400.000.

Sementara untuk paket wisata di Desa Wisata Arborek, dia menuturkan bahwa hal tersebut bergantung pada penyedia homestay atau agen perjalanan yang memiliki paket wisata ke desa tersebut.

Suasana Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (26/10/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Suasana Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (26/10/2021).

Harga tiket masuk Desa Wisata Arborek masih sukarela

Desa Arborek merupakan desa di Pulau Arborek yang secara resmi ditetapkan sebagai desa wisata melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Raja Ampat Nomor 104 Tahun 2008.

Sejak dikembangkan menjadi sebuah kampung wisata pada 2008, Ronald mengatakan bahwa Desa Wisata Arborek tidak pernah memungut biaya kepada wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).

“Dari 2008 sampai sekarang, tidak ada pungutan biaya. Cuma kotak untuk bayar sukarela dari wisatawan di jembatan pintu masuk (dermaga),” jelas dia.

Baca juga: Tak Melulu Naik Kapal, Wisata ke Raja Ampat Bisa Pakai Pesawat

Pada saat pembentukan desa wisata dimulai, dirinya mengatakan bahwa hal yang kerap dibahas adalah soal peraturan kampung yang perlu dipatuhi para wisatawan, bukan tiket masuk.

“Harga tiket masuk bakal dibicarakan. Ini harga tiket masuk per orang. Kalau soal harga tiket masuk kapal (seperti Piaynemo) belum tahu, karena belum ada obrolan dengan masyarakat. Yang penting per orang,” sambung Ronald.

Tarian untuk menyambut wisatawan yang tiba di Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (27/10/2021).kompas.com / Nabilla Ramadhian Tarian untuk menyambut wisatawan yang tiba di Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (27/10/2021).

Sempat ragu untuk realisasikan tiket masuk

Ronald mengatakan bahwa obrolan untuk menarik harga tiket masuk pada wisatawan telah berlangsung cukup lama, meski belum terealisasikan hingga kini.

Menurut dia, alasan dari Ketua Kampung Arborek adalah dahulu masyarakat Desa Wisata Arborek merasa kesulitan untuk menarik perhatian wisatawan.

Baca juga: Perajin Anyaman di Desa Wisata Arborek Papua Barat Kehilangan Pembeli Akibat Pandemi

“Susah untuk cari perhatian supaya tamu banyak yang masuk. Takutnya kalau kita bikin tarif, malah menghalangi orang untuk masuk,” ujar Ronald.

Selain itu jika wisatawan sudah mendengar nilai yang perlu dibayar untuk masuk ke Desa Arborek, pihaknya khawatir mereka akan malas berkunjung.

“Tapi saat ini kita sudah mulai merasa bahwa (pesona yang dimiliki Desa Wisata Arborek) sudah cukup untuk memasang tarif. Mudah-mudahan kita bisa gerak cepat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com