Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Hari Raya Kuningan, Kembalinya Arwah Leluhur ke Surga

Kompas.com - Diperbarui 13/01/2023, 20:17 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Raya Kuningan merupakan salah satu hari besar umat Hindu di Bali yang dirayakan setiap 210 hari sekali. Kali ini perayaan kuningan jatuh pada Sabtu (23/1/2023).

Kuningan dirayakan setiap hari Sabtu Kliwon di wuku Kuningan dalam penanggalan Bali. Dalam perhitungan kalender Bali, satu bulan biasanya terdiri dari 35 hari.

Baca juga: Makna Tradisi Mekotek Desa Munggu Bali saat Hari Raya Kuningan

Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai Kuningan yang patut diketahui.

Fakta Hari Raya Kuningan

1. Berbeda dengan Galungan

Hari Raya Kuningan kerap kali disamakan dengan Hari Suci Galungan karena perayaan yang hampir berdekatan. Padahal, kedua hari besar ini berbeda.

Dilansir dari jurnal berjudul Makna Filosofis Hari Raya Sugian Jawa dan Sugian Bali karya Wayan Musna, Galungann merupakan serangkaian perayaan selama sepuluh hari yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali berdasarkan pakuwon.

Warga berdoa saat perayaan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan di Pulau Serangan, Bali, Sabtu (26/9/2020). Hari Raya Kuningan yang digelar beberapa hari setelah Galungan ini dimaksudkan untuk merayakan saat Dewa-dewa dan leluhur kembali ke surga setelah bertemu keturunannya.AFP/SONNY TUMBELAKA Warga berdoa saat perayaan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan di Pulau Serangan, Bali, Sabtu (26/9/2020). Hari Raya Kuningan yang digelar beberapa hari setelah Galungan ini dimaksudkan untuk merayakan saat Dewa-dewa dan leluhur kembali ke surga setelah bertemu keturunannya.

Perayaan ini bertujuan untuk mengingatkan manusia untuk menegakkan dharma melawan adharma.

Dharma dalam diri manusia diartikan sebagai bersatunya rohani dan pikiran yang terang. Sementara itu, adharma merupakan segala kekacauan pikiran dalam diri manusia.

Kuningan merupakan perayaan yang jatuh pada hari kesepuluh dalam Hari Suci Galungan. Perayaan ini diartikan sebuah perayaan kemenangan dharma dalam melawan adharma.

Baca juga: Rangkaian Perayaan Hari Raya Kuningan untuk Umat Hindu

Namun meski jatuh pada saat yang berbeda, Kuningan merupakan satu rangkaian dengan Galungan.

2. Makna Hari Raya Kuningan

Dilansir dari laman resmi Disperkimta Kabupaten Buleleng , Hari Raya Kuningan juga sering disebut dengan Tumpek Kuningan. Hari raya ini merupakan saat pemujaan kepada Dewa Pitara.

Tradisi Mekotek untuk merayakan Hari Raya Kuningan dilakukan oleh warga Desa Munggu, Badung, Bali.shutterstock/Gekko Gallery Tradisi Mekotek untuk merayakan Hari Raya Kuningan dilakukan oleh warga Desa Munggu, Badung, Bali.

Pemujaan tersebut bertujuan untuk memohon keselamatan, keteguhan iman, perlindungan, serta tuntunan lahir dan batin.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Hari Raya Kuningan

Pada Hari Kuningan, umat Hindu Bali percaya Bhatara dan Pitara turun ke bumi hanya sampai tengah hari. Oleh sebab itu, perayaan biasanya dilakukan hingga tengah hari saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com