Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Sandal Khusus Wisatawan ke Borobudur, Jaga Candi dan Dorong Peluang Usaha

Kompas.com - 15/01/2022, 10:10 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengapresiasi rencana hadirnya sandal khusus bagi wisatawan yang akan naik ke struktur terbatas Candi Borobudur.

Sandal yang akan diproduksi pelaku ekonomi kreatif di sekitar kawasan Borobudur, khususnya UMKM ini akan membuka peluang usaha, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Sandiaga, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memang menjadi fondasi utama sektor perekonomian masyarakat sekaligus berperan sebagai penyedia sarana pemerataan tingkat ekonomi rakyat kecil.

Selain mendorong peluang usaha, sandal khusus ini berguna untuk menjaga kelestarian dan keutuhan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia.

Baca juga: Desa Wisata Karanganyar Borobudur Masuk 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia

Sandiaga menyampaikan pernyataan itu setelah melakukan Rakor Percepatan Pembangunan DPSP Borobudur serta peninjauan Concourse pada zona 2 Candi Borobudur.

"Kita akan mulai menerima kunjungan wisatawan 4.000 orang di pelataran dan 1.000 orang yang bisa naik ke Candi dengan menggunakan sandal yang sesuai dengan relief nomor 150 Karmawibhangga," kata Sandiaga dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Menparekraf Sandiaga Uno saat berbincang mengenai sandal khusus Upanat bagi wisatawanDok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno saat berbincang mengenai sandal khusus Upanat bagi wisatawan

Sandal yang diberi nama Upanat oleh Balai Konservasi Borobudur ini wajib digunakan wisatawan yang akan naik agar tidak merusak tangga dan struktur bangunan lainnya di Candi.

Lebih jauh, sandal ini akan membuka peluang usaha masyarakat karena akan diproduksi UMKM dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di kawasan Borobudur.

"Dengan diproduksinya sandal ini diperkirakan akan membuka sekitar 1.200 lapangan kerja. Kita akan pastikan bahwa ini adalah kebangkitan ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat,” kata Sandiaga.

Baca juga: Kala Relief Candi Borobudur Jadi Inspirasi Para Musisi

Ia menambahkan, masyarakat sudah benar-benar membutuhkan kebangkitan ekonomi khususnya di kawasan Borobudur.

Sandiaga berharap pariwisata dapat digiatkan kembali dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Penataan Candi Borobudur untuk kenyamanan wisatawan

Terkait penataan kawasan Borobudur, Sandiaga menyampaikan apresiasi karena upaya ini akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan untuk berkunjung. Salah satunya adalah penataan Concourse pada zona 2 Candi Borobudur.

Selain itu, ada penataan gerbang masuk kawasan Candi Borobudur, seperti Gerbang Palbapang dan Gerbang Kembang Limus.

Candi Borobudur saat matahari terbenam.  .SHUTTERSTOCK/Dmitry Zimin Candi Borobudur saat matahari terbenam. .

"Saya pastikan bahwa pembangunan ini tidak menyalahi guidance, tidak menyalahi kaidah dan kita lakukan sepenuhnya dengan konsultasi terhadap pihak-pihak yang berkompeten. Jadi dapat kita pastikan bahwa pembangunan ini semua dalam lingkup koridor yang sudah ditetapkan melalui pelestarian Borobudur," ujar Sandiaga.

Ia menjelaskan, pembangunan Gerbang Palbapang sudah 100 persen. Tinggal menunggu kesiapan dari pemerintah daerah untuk pengoperasian serta pemeliharaan.

Baca juga: Pelayanan dan Kualitas Homestay Bantu Tingkatkan Wisatawan Borobudur

Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati, waktu wisatawan untuk dapat berkunjung ke struktur terbatas Candi Borobudur menggunakan sandal khusus Upanat masih ditentukan lebih lanjut.

"Karena masih ada yang harus diselesaikan untuk kita membuka Candi Borobudur agar bisa naik ke struktur terbatas pengunjungnya," kata Wiwit.

Pengunjung juga wajib didampingi pemandu yang akan menjelaskan informasi secara lebih detail, terutama mengenai Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia yang memiliki outstanding universal value.

Baca juga: Junkyard Avenue di Borobudur, Sensasi Baru Nonton Film dari Mobil

Bekerja sama dengan Taman Wisata Candi, pihaknya juga telah membuat travel pattern. Sehingga, pengunjung yang naik ke zona 1 sudah menentukan titik-titik mana yang bisa dipilih untuk dikunjungi.

Dengan berbagai tema berdasarkan relief yang ada di candi, mulai dari tema flora, fauna, kemaritiman, wellness, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com