Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kedatangan Etnis Tionghoa dan Cerita di Balik Arti Nama Glodok

Kompas.com - 04/02/2022, 18:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Akhirnya, terjadi pembantaian pada 1740 yang menewaskan sekitar 10.000 lebih etnis Tionghoa, serta lebih dari 700 rumah mereka dijarah dan dibakar oleh VOC.

"Gubernurnya sempat dimasukkan ke penjara, tapi sebelum dieksekusi, ia sudah meninggal lebih dulu," ujar Hans.

Baru kemudian setelah kejadian ini, penguasa VOC membagi Kota Batavia menjadi beberapa distrik untuk tempat tinggal sesuai etnis atau suku.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah VOC mengawasi pergerakan aktivitas warga.

"Jadi warga etnis Tionghoa tempatnya di Glodok, benteng di luar Batavia. India di Pasar Baru, warga Arab di Kepojan," lanjut Hans.

Baca juga: Naik Bus Tingkat Wisata ke Glodok, Ini 4 Pilihan Kulinernya

Cerita di balik nama kawasan Glodok

Lalu, darimana asal mula nama Glodok?

Sebetulnya, ada banyak versi. Namun, kata Hans, salah satunya menyebutkan bahwa Glodok berarti suara kucuran air dari pancuran, yang berbunyi Grojok.

Alasan pemberian nama ini adalah karena pada zaman dahulu, terdapat semacam waduk penampungan air dari Kali Ciliwung yang dikucurkan dengan pancuran kayu.

Biasa digunakan saat mandi di sungai, papan kayu ini jika terkena air akan berbunyi "Grojok, Grojok".

Konon, orang Tionghoa di kawasan tersebut sulit melafalkan huruf "R". Sehingga, mereka mengucapkan Grojok menjadi Glodok, sesuai kebiasaan.

Sementara itu, kita masih dapat menemukan banyak peninggalan khas Tionghoa asli di daerah Glodok.

"Masih banyak rumah-rumah peninggalan Tionghoa di sekitar sini. Cuma antara sudah ditutupi sama bangunan modern, atau ditutup pakai tiang besi, karena mereka merasa tidak nyaman akibat kerusuhan 1998 dan peristiwa Geger Pecinan tadi," tukas Hans.

Baca juga: 5 Benda Langka yang Justru Mudah Dibeli di Glodok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com