Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NAWA CAHAYA

Menilik Pesona Danau Semayang Tetangga Sungai Mahakam dalam Gelap

Kompas.com - 16/02/2022, 10:04 WIB
Hotria Mariana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tak jauh dari aliran Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), terdapat Danau Semayang. Tempat ini selalu mampu menyajikan pemandangan spektakuler di segala waktu, bahkan saat mendung sekalipun.

Suasana Danau Semayang tak ubahnya seperti pantai. Deburan ombak hingga panorama sunrise dan sunset bisa kamu nikmati di danau seluas 13.000 hektare (ha) dan kedalaman 3,5 meter (m) itu.

Pemandangan Danau Semayang saat awan mendung disertai petir pun tak kalah keren. Kamu akan disuguhkan momen dramatis dari kilat yang saling menyambar di bagian horizon danau.

Seluruh keindahan tersebut tergambar jelas dalam foto-foto hasil tangkapan fotografer profesional dan kontributor senior National Geographic Indonesia, Budiono dalam eksplorasi “Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia”.

Baca juga: Danau Semayang, Habitat Pesut Mahakam yang Nyaris Punah

Menariknya, seluruh dokumentasi keindahan Danau Semayang itu berhasil diabadikan lewat bidikan kamera smartphone realme 9 Pro+.

Pemandangan dramatis di Danau Semayang saat langit mendung. National Geographic Indonesia/Budiono Pemandangan dramatis di Danau Semayang saat langit mendung.

Jelajah Danau Semayang

Kepada Kompas.com, Budi menceritakan pengalamannya saat menjelajah Kota Samarinda, termasuk Danau Semayang. Ia mengatakan, ada beberapa spot menarik di sana yang sayang jika tidak diabadikan.

“Tempat-tempat itu dihiasi lampion-lampion. Ketika dipotret dengan realme 9 Pro+, hasilnya bagus. Warna obyek pun terlihat hampir truth to live (nyata),” terangnya.

Khusus Danau Semayang, Budi mengungkapkan butuh usaha ekstra untuk mereguk keindahan destinasi tersebut. Pasalnya, Kota Samarinda sendiri lebih sering diguyur hujan ketimbang disinari matahari sehingga sulit menemukan angle menarik untuk dibidik.

“Setelah kami tunggu, ternyata turun hujan tepat di jalur matahari terbenam, yaitu di bagian selatan. Titik tersebut merupakan kawasan yang kami sasar untuk mengambil foto menggunakan (ponsel) realme. Sayangnya, justru dilanda hujan,” tuturnya.

Baca juga: Menelusuri Spot Instagramable di Kawah Putih Ciwidey

Banyak jalan menuju Roma. Begitulah Budi menyikapi kendala yang dialaminya saat itu. Ia teringat bahwa Danau Semayang terdapat banyak sekali petir kala hujan. Atas dasar tersebut, ia memutuskan untuk tetap terjaga hingga dini hari sembari menunggu pesut mahakam melintas.

“Mulai dari pukul 21.00 sampai 01.30 dini hari, saya masih menunggu momen. Namun, banyak momen yang missed. Saya setting realme 9 Pro+ dengan ISO rendah dengan shutter paling tinggi, yakni di angka 30 detik,” tutur Budi.

Usaha Budi berbuah manis. Ratusan foto Danau Semayang dengan petirnya yang dramatis terkumpul. Hal ini memantik semangatnya untuk mencoba mengabadikan momen sunset di sana.

“Semua mode kamera kami coba, mulai dari wide angle hingga zoom. Begitu pula dengan preset karena matahari yang menjadi sumber pencahayaan saat itu kurang gereget,” katanya.

Pemandangan kilat di bagian horizon Danau Semayang. National Geographic Indonesia/Budiono Pemandangan kilat di bagian horizon Danau Semayang.

Momen terbaik memotret Danau Semayang dan pesut mahakam

Untuk diketahui, Danau Semayang merupakan rumah bagi pesut mahakam. Mamalia ini termasuk satwa langka dengan status terancam punah. Karena itu, dapat melihat dan mengabadikan hewan tersebut menjadi momen berharga.

Budi mengatakan waktu terbaik untuk menyaksikan pesut adalah saat air danau surut, yakni pada musim kemarau Juli-Agustus. Pengambilan gambar pun bisa dilakukan dengan kamera smartphone.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com