Pada akhir 2021, dunia secara kolektif menghabiskan sekitar 86 persen anggaran karbon untuk 50 persen kesempatan tetap di bawah 1,5 derajat Celcius.
Artinya, dengan tingkat emisi CO2 tahunan saat ini, anggaran karbon yang tersisa akan habis dalam waktu sekitar satu dekade, menempatkan dunia pada jalur menuju iklim ekstrem yang jauh lebih besar.
Baca juga:
Hasil analisa yang cukup mencolok adalah kontribusi sejarah dari penggunaan lahan dan kehutanan. Aktivitas tersebut menambah 786 miliar ton CO2 selama periode 1850-2021 atau hampir sepertiga dari total kumulatif.
Dua pertiga sisanya berasal dari bahan bakar fosil dan semen, dengan produksi semen saja menyumbang sekitar 7 persen dari emisi CO2.
"Menurut kami analisa ini menyoroti kebutuhan untuk mempertimbangkan penggunaan lahan dan emisi deforestasi, serta tidak hanya fokus pada emisi bahan bakar fosil," ungkap direktur dan editor Carbon Brief, Leo Hickman kepada The Straits Times.
Baca juga:
Data untuk analisa ini diambil dari daftar panjang berisi banyak sumber.
Untuk data fosil, misalnya, perkiraan emisi CO2 historis nasional dari bahan bakar fosil dan produksi semen, dikembangkan oleh Pusat Analisis Informasi Karbon Dioksida (CDIAC) di AS dan diadaptasi oleh Proyek Karbon Global.
Data CDIAC kini dipelihara dan diperbarui oleh Pusat Energi Appalachian di Universitas Negeri Appalachian, berlangung sejak 1750 hingga hari ini.
Sementara perkiraan CO2 fosil historis didasarkan pada metodologi yang dikembangkan pada 1984 dan sejak saat itu telah disempurnakan.
Secara umum, datanya menggunakan catatan produksi, perdagangan dan penggunaan bahan bakar fosil, serta perkiraan jumlah CO2 yang dilepaskan ketika batubara, minyak, atau gas dibakar dengan berat tertentu.
Laporan lengkap tentang analisa ini bisa dibaca di laman Carbon Brief.
Baca juga: 6 Konsep Bahagia di Beberapa Negara, Ada dari Jepang dan Swedia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.